EFEK PEMBERIAN EPINEFRIN TERHADAP HEMOGLOBIN, JUMLAH ERITROSIT DAN RETIKULOSIT

Gadis Meinar Sari, dr., M.Kes. and Sunarko Setyawan, Dr., dr., MS. and Agustina Rahayu, M. dr. (2005) EFEK PEMBERIAN EPINEFRIN TERHADAP HEMOGLOBIN, JUMLAH ERITROSIT DAN RETIKULOSIT. UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2008-sarigadism-6511-kkakkl-k.pdf

Download (368kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-res-2008-sarigadism-6511-lp4608-e.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Fungsi utama eritrosit adalah transpor oksigen dan karbondioksida. Pada sumsum tulang dan lien tikus terdapat receptor α1-adrenergik yang herperan meningkatkan mobilisasi dan pengeluaran sel immatur. Namun perubahan eritrosit yang dilihat dari kadar hemoglobin, jumlah eritrosit dan jumlah retikulosit akibat pengaruh epinefrin akut dan kronis masih belum jelas. Rancangan penelitian adalah The separate factorial pretest posttest control group design. Hewan coba Rattus norvegicus galur Wistar jantan berusia 3 – 3,5 bulan dibagi dalam 7 kelompok tiap kelompok 7 ekor. Perlakuan injeksi subkutan sebanyak satu kali data diambil sesaat setelah injeksi, satu kali data diambil 30 menit setelah injeksi dan 6 kali/hari dengan selisih satu jam dalam waktu 7 hari data diambil 30 menit setelah injeksi terakhir. Kelompok perlakuan dilakukan injeksi subkutan epinefrin 0,05 mgr/200 gr BB tikus setiap kali injeksi, sedang kelompok kontrol perlakuan diberikan injeksi subkutan larutan NaCl 0,9 %. Volume injeksi 0,5 ml. Unit analisis adalah darah yang diambil Iangsung dari jantung kemudian dilakukan pengukuran kadar hemoglobin (gr/dl), jumlah eritrosit(106/μl) dan jumlah retikulosit (sel/103 RBC). Pengambilan data kelompok separate pretest dilakukan pada awal perlakuan sedang kelompok perlakuan dan kontrol perlakuan dilakukan pada akhir waktu perlakuan. Hasil yang diperoleh pada kelompok pretest (2,843 ± ,535 sel/103 RBC; 8,7814 ± ,356 106/µl; 13,971 ± 1,301 gr/dl). Kelompok injeksi satu kali data diambil segera pada perlakuan (5,1 ± ,702 sel/103 RBC; 8,7343 ± ,3091 106/μl; 14,143 -±-,483 gr/dl) kontrol perlakuan (4,5 ± ,850 sel/103 RBC; 8,8286 ± ,1886 106/μ1; 14.343 ± ,355 gr/dl). Kelompok injeksi satu kali data diambil 30 menit pada perlakuan (4,8 ± ,294 sel/103 RBC; 8,3443 ± ,3027 106/μpl; 13,529 ± ,411 gr/dl) kontrol perlakuan (4,929 ± ,864 sel/103 RBC; 8,07 ± ,4031 106/μl; 13,357 ± ,73 gr/dl). Kelompok injeksi 6 kali/hari selama 7 hari pada perlakuan (,914 ± ,157 sel/103 RBC; 8,0443 ± ,3379 106/ul; 12,829 ± ,515 gr/dl) kontrol perlakuan (1,9 ± ,548 sel/103 RBC; 8,0171 ± ,1698 106/μ1; 12,87 ± .545 gr/dl). Hasil t-test antara delta kelompok pretest dan posttest, pada injeksi satu kali data diambil segera, injeksi satu kali data diambil 30 menit dan injeksi 6 kali/hari selama 7 hari tidak didapatkan perbedaan yang signifikan pada semua variabel (p > 0,05). Uji Manova antara delta kelompok perlakuan dan kontrol perlakuan tidan didapatkan perbedaan signifikan ( Hotelling's trace, p 0,05) hasil univariat didapatkan perbedaan signifikan pada delta retikulosit (p < 0,05). Dengan demikian pemberian epinefrin akut dapat meningkatkan retikulosit sedang pemberian epinefrin kronis dapat menurunkan retikulosit sedang jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin akibat pemberian epinefrin tidak berpengaruh.

Item Type: Other
Additional Information: KKA KK LP 46/08 Sar e
Uncontrolled Keywords: Eritrosit; Epinefrin; Hemoglobin; Retikulosit
Subjects: R Medicine
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran
Unair Research > Exacta
Creators:
CreatorsNIM
Gadis Meinar Sari, dr., M.Kes.UNSPECIFIED
Sunarko Setyawan, Dr., dr., MS.UNSPECIFIED
Agustina Rahayu, M. dr.UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Elvi Mei Tinasari
Last Modified: 14 Sep 2016 05:22
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/42916
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item