Agama dan relasi sosial : konstruksi santri tentang multikulturalisme dan relevansinya terhadap model pembelajaran agama berwawasan kebangsaan dalam tradisi pesantren di Yogyakarta

Listiyono Santoso, S.S., M.Mum and IIham Nur Alfian, S.S., M.Psi. and Titien Diah Soelistyarini, S.S., M.Si and Dewi Meyrasyawati, S.S., MA (2013) Agama dan relasi sosial : konstruksi santri tentang multikulturalisme dan relevansinya terhadap model pembelajaran agama berwawasan kebangsaan dalam tradisi pesantren di Yogyakarta. UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2013-santosolis-27331-lp.29-13-a.pdf

Download (697kB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan konstruksi para santri tentang multikulturalisme di Indonesia yang dihubungkan dengan pemahaman ideologi keagamaan mereka. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif-analitif yang berupaya untuk mengungkapkan berbagai konstruksi santri dalam memahami multikulturalisme. Dari hasil paparan konstruksi para santri mengenai multikulturalisme tersebut penelitian ini bermaksud menemukan model pembelajaran agama yang dikembangkan di lingkungan pesantren yang mengedepankan semangat multikulturalisme. Penelitian deskriptif ini dilakukan dengan wawancara mendalam kepada santri dan pengelola pesantren di Yogyakarta tentang realitas multikultural di Indonesia. Para santri yang dijadikan sebagai informan penelitian adalah santri di lingkungan pesantren yang berafiliasi pada organisasi massa Nahdlatul Ulama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman para santri tentang keberagaman di Indonesia sangat erat kaitannya dengan pemahaman keagamaan yang dimilikinya. Pesantren-pesantren NU di Yogyakarta yang menjadi obyek penelitian ini menunjukkan sikap terbuka dalam menerima keberagaman. Para santri di pesantren-pesantren itu memiliki pandangan bahwa multikulturalisme merupakan keniscayaan dalam masyarakat yang harus diterima dengan segala konsekuensinya. Keragaman agama dan budaya adalah fakta sosial yang tidak bisa ditolak kehadirannya. Itulah sebabnya, pemahaman keagamaan yang menurut mereka perlu dikembangkan adalah yang menghargai keragaman dan keterbukaan menerima perbedaan tersebut. Lingkungan Yogyakarta dengan Kasultanan sebagai perekat tradisi Jawa dianggap para santri memberikan pengaruh kepada sikap dan perilaku keberagamaan mereka. Di Yogyakarta relasi sosial dibarigun secara dinamis dengfm kekuatan tradisi sebagai media perekat sosial antar agama. Pengungkapan atas konstruksi multikulturalisme tersebut menjadi titik pijak dirumuskannya model pembelajaran agama bewawasan kebangsaaan.

Item Type: Other
Additional Information: KKB KK-2 LP.29/13 San a FILE FULLTEXT TIDAK TERSEDIA
Uncontrolled Keywords: Religion, Multiculturalism, Pupils, Pesantren, and Insights Nationality
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion > BL1-50 Religion (General)
Divisions: Unair Research > Non-Exacta
Creators:
CreatorsNIM
Listiyono Santoso, S.S., M.MumUNSPECIFIED
IIham Nur Alfian, S.S., M.Psi.UNSPECIFIED
Titien Diah Soelistyarini, S.S., M.SiUNSPECIFIED
Dewi Meyrasyawati, S.S., MAUNSPECIFIED
Depositing User: Tn Joko Iskandar
Date Deposited: 28 Oct 2016 23:43
Last Modified: 18 Jul 2019 08:56
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/43102
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item