GENDER DAN KELAS SOSIAL DALAM TAYANGAN SINETRON INDONESIA

RACHMAH IDA (1997) GENDER DAN KELAS SOSIAL DALAM TAYANGAN SINETRON INDONESIA. LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (184kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
FULLTEXT.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Maraknya sinetron Indonesia yang diputar oleh stasiun televisi dan menggambarkan setting kelas sosial menengah atas. mendorong peneliti untuk mencermati pesan-pesan yang ditampilkan dalam masing-masing episodenya. Penelitian ini mengajukan permasalahan (1) Bagaimanakah penggambaran kelas sosial menengah atas yang ditampilkan dalam salah satu sinetron Indonesia? (2) Bagaimanakah gambaran ideologi gender yang ditampilkan dalam tayangan salah satu sinetron seri Indonesia? Tujuan penelitian ini untuk melihat penggambaran realitas kelas sosial atas dalam bentuk tayangan sinetron. Selain itu juga untuk mengetahui apakah sinetron sebagai produk acara televisi telah mampu menjadi agen-agen sosialisasi nila! genderisme kepada penonton. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah. pengembangan studi media dengan melihat realitas sosial masyarakat yang ditayangkan oleh televisi melalui pengamatan content/isi pesannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif. dengan menggunakan teknik analisis isi terutama pada pendekatan semiotik. Sinetron Harkat Wanita menjadi obyek analisis dalam penelitian ini. Sampel yang dianalisis sebanyak empat episode dari 18 episode yang ditayangkan oleh RCTI. Analisis data dilakukan dengan menterjemahkan kode-kode yang muncul dalam adegan sinetron ini. dan transkrip dialog para pemainnya. Hasil penelitian ini.(l) gambaran kelas sosial menengah atas dalam sinetron Indonesia ditampilkan dengan setting rumah yang mewah. mobil mewah. dan perabotan lux. Kostum pemainnya diperlihatkan dengan pakaian yang terkesan mahal. formal, dan selalu rapi. Make up yang digunakan para pemain juga tidak terkesan norak. (2) Ideologi gender nampak masih sangat lemah dalam sinetron ini. Ternyata posisi dan peran wanita yang digambarkan dalam sinetron ini sebagai kaum yang lemah untuk mengambil keputusan,dan dengan mudahnya diperdaya laki-laki. serta menerima kepasrahan begitu saja. Peran wanita masih diidentifikasi dalam sektor domestiknya. Saran penelitian ini, pembuat sinetron --sebagai wakil media massa--diharapkan tidak hanya memasukkan unsur-unsur ideologi kepentingan suatu kelompok kelas atau masyarakat tertentu. melainkan harus bersifat universal. Selalu menjual mimpi yang menyesatkan kepada khalayak penonton demi mengeruk keuntungan sendiri rasanya tidak adil. Hal ini mengingat media massa merupakan salah satu agen sosialisasi nilai-nilai dalam masyarakat.

Item Type: Other
Additional Information: KKS KK 302.234 5 Gen
Uncontrolled Keywords: Komunikasi
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics > P87-96 Communication. Mass media
Divisions: Unair Research > Non-Exacta
Creators:
CreatorsNIM
RACHMAH IDAUNSPECIFIED
Depositing User: Dwi Prihastuti
Date Deposited: 15 Sep 2016 06:40
Last Modified: 28 Dec 2017 04:44
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/43489
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item