UJI ANTI MALARIA HERDA SAMBILATA TERHADAP PLASMODIUM FALCIPARUM SECARA IN VITRO

Aty Widyawaruyanti, Dra. (2014) UJI ANTI MALARIA HERDA SAMBILATA TERHADAP PLASMODIUM FALCIPARUM SECARA IN VITRO. UNIVERSITAS AIRLANGGA, SURABAYA. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2014-widyawaruy-31388-3.ringk-n.pdf

Download (121kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
Binder17.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Di Indonesia penyakit malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Plasmodium falciparum merupakan penyebab malaria yang terbanyak. Dengan ditemukannya Plasmodium faloiparum yang resisten terhadap klorokuin, maka perlu adanya usaha pencarian obat baru yang lebih tangguh, baik yang berasal dari tanaman ruaupun sintesis. Herba sambi lata banyak digunakan dalam pengobatan tradisional di Indonesia, diantaranya untuk mengobati penyakit malaria. Untuk melengkapi data mengenai khasiat tanaman ini maka dilakukan penelitian uji antimalaria dari ekstrak non polar dan semi polar herba sambi lata terhadap Plasmodium faloiparum secara in vitro. Untuk melakukan pengujian efek antimalaria secara in vitro ini diperlukan biakan Plasmodium falciparLllt1. Biakan yang dipakai adalah 1-2300, dibiakkan dengan metode Trager dan Jensen dengan cara candle jar dengan media biak RPMI 1640, HEPES buffer, Gentaruisin Sulfat. NaHC03. serum dan sel darah merah manusia. Pembiakan dil~kukan dalam eksikator kaca yang diberi nyala lilin dan inkubasi dalam inkubator pada suhu 37° C. Medium biak diganti secara berkala tiap 24 jam. Stadium Plasmodium falciparum yang diperlukan untuk pengujian ini adalah trophozoit muda yang berbentuk cincin yang diperoleh dengan cara sinkronisasi dalam larutan sorbitol 5% b/v. Uji efek antimalaria kedua fraksi herba sambilata dilakukan dalam lempeng sumur mikro. Ke dalaru lempeng sumur mikro yang telah diberi ekstrak dengan berbagai konsentrasi, diberi 50 ul suspensi Plasmodium fa.lciparum. Inkubasi dalam inkubator pada suhu 37°C selama 24 jam. Hasil UJ1 dievaluasi dengan cara membuat preparat tetes darah tebal, dengan pewarna Giemsa. Jumlah skizon yang hidup dihitung terhadap 200 aseksual parasit dipakai sebagai kriteria efek antimalaria. Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa fraksi petroleum eter dan fraksi kloroform herba sambi lata mempunyai aktivitas menghambat pertumbuhan Plasmodium fa.loiparum secara in vitro. Dari hasil analisis data dengan metode anava, dapat disimpulkan bahwa : Ekstrak non polar dan semi polar dari h~rba sambilat~ vitro. -Ada perbedaan pengaruh dari masing-masing fraksi terhadap % penghambatan pertumbuhan Plasmodium f8.loip8.rum secara in vitro. -Ada perbedaan pengaruh dari roasing-masing konsentrasi terhadap % penghambatan pertumbuhan Plasmodium f8.lcip8.rl.1D1 seoara in vitro. -Fraksi petroleum eter pada konsentrasi 10.000 ug/ml dan 1000 ug/ml mempunyai efektivitas yang sama dengan klorokuin difosfat, sedang fraksi kloroform pada konsentrasi 10.000 ug/ml.

Item Type: Other
Additional Information: KKB KK-2 615. 321 Uji
Uncontrolled Keywords: malaria, sambilata
Subjects: R Medicine
R Medicine > R Medicine (General) > R5-130.5 General works
Divisions: 05. Fakultas Farmasi
Unair Research > Non-Exacta
Creators:
CreatorsNIM
Aty Widyawaruyanti, Dra.UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Deby Felnia
Last Modified: 27 Sep 2016 11:41
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/43535
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item