KONSTRUKSI SOSIAL TENTANG PEMBERIAN PISUKE DALAM ADAT PERNIKAHAN PADA MASYARAKAT SASAK LOMBOK

NILA KUSUSMA, 071414753014 (2016) KONSTRUKSI SOSIAL TENTANG PEMBERIAN PISUKE DALAM ADAT PERNIKAHAN PADA MASYARAKAT SASAK LOMBOK. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (100kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
TSO.07-16 Kus k.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini bertolak dari sebuah fenomena empirik yang ada dalam masyarakat sasak, bahwa salah satu tahapan dalam pernikahan adat yang paling penting yaitu tentang pemberian pisuke dari pihak laki-laki kepada keluarga pihak perempuan. Pemberian pisuke ini mengharuskan pihak keluarga laki-laki mengeluarkan sejumlah uang kepada keluarga perempuan sebagai syarat berlangsungnya pernikahan di dalam adat sasak. Bentuk pisuke dalam pernikahan adat Sasak sudah tidak lagi diwujudkan dengan bentuk barang, melainkan selalu diwujudkan dalam bentuk unag yang dikondisikan dengan sesuai dengan strata sosial ketentuan dari pisuke dibatasi sesuai dengan kehendak keluarga besar dari pihak keluarga perempuan serta terjadi tawar-menawar di dalamnya, termasuk juga dalam menentukan mahar dan pisuke yang dilakukan dalam satu tahapan adat, sehingga terkesan memperumit proses perkawinan karena terjadi tawar-menawar dalam penentuan jumlah pisuke tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana makna pemberian pisuke dalam adat pernikahan pada masyarakat Sasak Lombok ? Teori konstruksi sosial digunakan untuk menganalisis fenomena dalam penelitian ini. Teori konstruksi sosial yang berpijak pada sosiologi pengetahuan. Di dalam teori ini terkandung pemahaman bahwa kenyataan dibangun secara sosial, serta kenyataan dan pengetahuan merupakan dua istilah kunci teori tersebut. Sosiologi pengetahuan yang dikembangkan Berger dan Luckmann mendasarkan pengetahuannya dalam dunia sehari-hari suatu masyarakat sebagai kenyataan. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma interpretatif atau definisi sosial yakni suatu studi tentang tindakan sosial antar hubungan sosial. Penggunaan paradigma konstruktivis dimaksudkan untuk menggambarkan secara detail tentang bagaimana kesadaran masyarakat Sasak akan realitas yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan perspektif ini terutama untuk memahami bagaimana masyarakat adat mengeksternalisasikan setiap pengalaman ke dalam dunia objektif yang kemudian ditarik kembali ke dalam masing-masing aktor. Hasil penelitian ini manggambarkan bahwa masyarakat Sasak memaknai pemberian pisuke sebagai berikut; (1) pemberian pisuke sebagai uang begawe, (2) pemberian pisuke sebagai nilai dari pendidikan dan kebangsawanan perempuan, (3) pemberian pisuke sebagai uang wali (ajin dengan toaq).

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKB KK-2 TSO.07/16 Kus k
Uncontrolled Keywords: pisuke, pernikahan adat sasak, konstruksi sosial
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology > HM706 Social structure
H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman > HQ1-2044 The Family. Marriage. Women > HQ503-1064 The family. Marriage. Home > HQ802 Matrimonial bureaus. Marriage brokerage
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Magister Ilmu Sosiologi
Creators:
CreatorsNIM
NILA KUSUSMA, 071414753014UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSubagyo Adam, Prof. Dr., MSUNSPECIFIED
Thesis advisorSutinah, Dr., Dra., MSUNSPECIFIED
Depositing User: Guruh Haris Raputra, S.Sos., M.M. '-
Date Deposited: 09 Nov 2016 22:05
Last Modified: 09 Nov 2016 22:05
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/45603
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item