NOVITA DWI SUGIARTI, 101211132095 (2016) ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DBD DI DAERAH ENDEMIS DAN SPORADIS (Studi di Wilayah Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri). Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
FKM. 207-16 Sug a.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
DBD merupakan penyakit menular yang masih menjadi salah satu permasalahan utama kesehatan masyarakat di Indonesia. Jawa Timur merupakan daerah endemis DBD dengan jumlah kasus sebesar 9.273 pada tahun 2014. DBD menyebar di beberapa kabupaten/ kota di Jawa Timur dan hampir tiap tahun terjadi KLB DBD. Pada awal tahun 2016 Kabupaten Kediri kembali ditetapkan dalam daftar 5 kabupaten dengan jumlah kasus DBD tertinggi, dengan jumlah kematian terbanyak kedua. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan kejadian DBD di daerah endemis dan sporadis Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan rancangan kasus kontrol dengan pendekatan observasional analitik. Objek penelitian ini adalah orang yang tinggal di daerah endemis dan sporadis DBD Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri yang selama bulan Januari-April 2016 menderita DBD. Besar sampel penelitian di daerah endemis sebanyak 39 responden, dengan besar kasus sebanyak 13 responden dan kontrol sebanyak 26 responden. Besar sampel penelitian di daerah sporadis sebanyak 30 responden, dengan besar kasus sebanyak 10 responden dan kontrol sebanyak 20 responden. Total sampel dalam penelitian ini sebanyak 69 responden. Variabel bebas meliputi mobilitas, pemakaian kelambu, pemakaian anti nyamuk, menguras tempat penampungan air, dan Tempat penampungan air berjentik. Analisis hubungan antara dua variabel dilakukan dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan variabel bebas yang berhubungan dengan kejadian DBD di daerah endemis adalah kebiasaan membersihkan TPA (p=0,038). Sedangkan variabel bebas yang berhubungan dengan kejadian DBD di daeran sporadis adalah mobilitas berdasarkan jangka waktu mengunjungi daerah endemis DBD (p=0,015) dan variabel kebiasaan membersihkan TPA (p=0,010). Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kebiasaan membersihkan TPA minimal seminggu sekali berhubungan dengan kejadian DBD di daerah endemis dan sporadis. Mobilitas berdasarkan jangka waktu mengunjungi daerah endemis berhubungan dengan kejadian DBD di daerah sporadis, namun tidak berhubungan di daerah endemis. Masyarakat sebaiknya senantiasa meningkatkan kegiatan PSN.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK FKM. 207-16 Sug a | ||||||
Uncontrolled Keywords: | DBD, endemis, faktor risiko, sporadis | ||||||
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine > RC31-1245 Internal medicine | ||||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | sukartini sukartini | ||||||
Date Deposited: | 10 Nov 2016 19:51 | ||||||
Last Modified: | 22 Feb 2018 22:31 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/45639 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |