RIEKE REVINA RAHADIAN, 101211131010 (2016) HUBUNGAN ANTARA TEKANAN PANAS DAN BEBAN KERJA DENGAN PENINGKATAN DENYUT NADI PEKERJA PADA AREA KERJA BRF DAN TFH DI PT X. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) 626. ABSTRAK.pdf Download (55kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) FKM. 294-16 Rah h.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Peningkatan denyut nadi pada pekerja dapat terjadi akibat tekanan panas ditambah dengan beban kerja fisik yang diterima pekerja. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari hubungan antara tekanan panas dengan peningkatan denyut nadi pada pekerja area BRF dan TFH di PT X. Rancangan penelitian ini merupakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengukuran ISBB, pengukuran denyut nadi, penilaian beban kerja dan pengisian kuesioner dilakukan pada 24 pekerja di area kerja BRF dan TFH PT X sebagai sampel dengan metode simple random sampling. Selain itu, pengukuran tekanan panas juga dilakukan di kedua area kerja PT X pada tiga titik sumber panas selama 4 jam. Analisis bivariat dengan menggunakan uji statistik korelasi Pearson dilakukan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan denyut nadi pekerja. Pengukuran tekanan panas dilakukan dengan alat digital QuesTemp. Hasil menunjukkan tekanan panas di area kerja BRF melebihi NAB ISBB yang diperkenankan dengan nilai sebesar 34,6oC pada titik A dan 34,5oC pada titik B dengan kategori beban kerja berat. Pada area kerja TFH, hasil pengukuran di titik A masih berada dibawah NAB, tetapi di titik B melebihi NAB, yaitu sebesar 27,7oC dan 34,5oC dengan kategori beban kerja ringan. Pengukuran denyut nadi dilakukan dengan menggunakan metode palpasi dengan dibantu alat pengukur waktu (stopwatch). Hasil pengukuran didapatkan seluruh responden mengalami peningkatan denyut nadi. Kesimpulan yang didapatkan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan antara tekanan panas dan beban kerja dengan denyut nadi pekerja di area kerja BRF dan TFH PT X. Disarankan untuk PT X agar melaksanakan program pengendalian, seperti memasang ventilasi berupa exhaust fan, mengembangkan pelatihan untuk menambah pengetahuan pekerja tentang bagaimana cara bekerja di tempat panas, dan mendorong pekerja untuk meminum air putih sesering mungkin saat mereka bekerja.

Actions (login required)

View Item