DAMPAK PEMBAGIAN DAERAH PEMILIHAN DALAM MEWUJUDKAN PEMILU DEMOKRATIS DI DAPIL III JAWA BARAT (KOTA BOGOR DAN KABUPATEN CIANJUR)

KALIMAH WASIS LESTARI, 071211331067 (2016) DAMPAK PEMBAGIAN DAERAH PEMILIHAN DALAM MEWUJUDKAN PEMILU DEMOKRATIS DI DAPIL III JAWA BARAT (KOTA BOGOR DAN KABUPATEN CIANJUR). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
abstrak.pdf

Download (825kB) | Preview
[img] Text (FULL TEXT)
skripsi Kalimah Wasis Lestari fix.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Pembagian daerah pemilihan merupakan issu penting guna mewujudkan pemilihan umum yang demokratis. Pembagian daerah pemilihan pada pemilu legislative mengalami perubahan besaran dapil dari 3-12 kursi menjadi 3-10 kursi. Perubahan atas daerah pemilihan yang terjadi telah membawa problematika yang dilematis dalam penataan ulang lingkup daerah pemilihan. Di mana pada ketentuan pembagian daerah pemilihan terdapat batasan kursi minimal dan maksimal serta lingkup administrative kabupaten/kota yang berimplikasi pada terbentuknya daerah pemilihan terpisah. Daerah pemilihan yang sebelumnya melebihi ketentuan, harus diubah agar sesuai dengan ketentuan yang ada, sehingga di beberapa dapil terpaksa membentuk daerah pemilihan yang terpisah. Bahkan daerah pemilihan terpisah tersebut sarat dengan kepentingan partai yang berkuasa. Berdasarkan kondisi ini, penting untuk mengetahui alasan perubahan besaran daerah pemilihan dan bagaimana implikasinya terhadap peta perolehan suara partai politik di daerah pemilihan terpisah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan analis diskriptif untuk menganalisis dampak pembagian daerah pemilihan dalam mewujudkan pemilu demokratis di dapil III Jawa Barat (Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilakukannya perubahan daerah pemilihan adalah sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan effective governance. Namun hal ini justru menimbulkan implikasi dalam redristricting. Dari sinilah praktik gerrymandering dilakukan dengan memecah suara lawan dan menggabungkan daerah pemilihan yang merupakan basis masa partai tersebut. Hal ini bertentangan dengan pemilihan umum yang demokratis. Pembentukan daerah pemilihan seharusnya memperhatikan aspek keadilan dan keterwakilan. Beberapa solusi atas permasalahan pembentukan daerah pemilihan sebetulnya telah diberikan yaitu adanya ketentuan dalam menyusun daerah pemilihan yang lebih fleksibel dengan menggabungkan bagian kabupaten/kota (kecamatan). Dengan demikian persoalan tentang daerah pemilihan akan lebih mudah diatur.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 Fis P 63/16 Les d
Uncontrolled Keywords: Besaran Dapil, Gerrymandering, Sistem Pemilu, Lingkup Dapil, Redistricting.
Subjects: J Political Science
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik
Creators:
CreatorsNIM
KALIMAH WASIS LESTARI, 071211331067UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorKRIS NUGROHO, DR.,DRS.,M.SIUNSPECIFIED
Depositing User: Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id
Date Deposited: 21 Nov 2016 02:33
Last Modified: 21 Nov 2016 02:33
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/46388
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item