HERMAN TAN, 049721665 E
(2001)
ANALISIS STRUKTUR MODAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN NILAI PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT. KARYA YUDHA TIARATAMA).
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Dalam rangka menghadapi persaingan pasar regional dan terlebih pasar global, berbagai persiapan perlu dilakukan dalam teknologi, materi maupun sumber daya manusia. Persiapan tersebut membutuhkan dana yang cukup besar, sehingga perusahaan harus mencari sumber-sumber permodalan yang dapat menyediakan dana dalam jumlah yang sangat besar untuk membiayai operasi perusahaan.
Modal tersebut penting artinya bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan mengenai penganggaran yang tepat. Besarnya biaya modal sangat bergantung pada penentuan komposisi dan biaya masing -masing sumber modal. Komposisi pembe1anjaan yang tepat akan membentuk struktur modal yang optimal, yaitu struktur modal yang mempunyai nilai perusahaan yang maksimal dengan biaya modal yang minimum. Bagi perusahaan yang belum go public nilai perusahaan diukur dengan harga jual perusahaan. Seandainya perusahaan tersebut akan dijual yang tidak hanya mencerminkan nilai assetnya tetapi juga tingkat resiko usaha, prospek perusahaan, manajemen, lingkungan usaha dan faktor -faktor lainnya.
PT. Karyayudha Tiaratama Surabaya, sebagai salah satu perusahaan furniture yang berorientasi ekspor merniliki modal yang diperoleh dengan penawaran modal intern dan ekstern. Dalam rentang 5 tabun terakhir (1995 -1999), Neraca badan usaha tersebut menunjukkan struktur modal yang terdiri dari hutang jangka panjang dan jangka pendek serta penggunaan modal dari intern perusahaan, dimana didalam rentang waktu tersebut terjadi peningkatan hutang tetapi laba pada tahun berjalan menurun. Hal tersebut mengidikasikan struktur modal badan usaha belum optimal dalam menghasilkan nilai tinggi perusahaan.
Permasalahan yang dihadapi badan usaha tersebut berkenaan dengan tidak tepatnya kebijakan manajemen dalam pemilihan sumber modal yaitu dengan mengambil kebijakan yang beresiko tinggi, yaitu menggunakan hutang jangka pendek, yang pelunasannya begitu besar. Komposisi struktur keuangan badan usaha pada tabun 1995 1997 menunjukkan struktur keuangan yang cukup berimbang dan baik, tapi pada tahun 1998 -1999 terjadi lottiakan hutang yang mempengaruhi struktur keuangan perusahaan menjadi tidak berimbang.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dilakukan strukturisasi sumber modal, yaitu berdasarkan aturan struktur finansial konservatif vertikal. Aturan struktural konservatif vertikal menghendaki agar perusahaan dalam keadaan bagaimanapun juga diharapkan tidak mempunyai hutang yang lebih besar dari 50% sehingga jumlah hutang tidak boleh lebih besar dari modal sendiri.
Actions (login required)
|
View Item |