BERITA PESANAN SEBAGAI UPAYA SURVIVAL MEDIA MASSA

DIDIK SUHARSONO, 079916006 (2005) BERITA PESANAN SEBAGAI UPAYA SURVIVAL MEDIA MASSA. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
K 34-05 Suh b.pdf

Download (251kB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Ketatnya kompetisi antar media massa, khususnva media cetak surat kabar, dinilai telah menghadirkan berbagai dinamika baru bagi industri oenerbitan pers, baik dari segi kuantitas maupun kualitas isi dan tampilan media massa. longgarnya regulasi mengenai pemberian SIUPP (Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers), mendorong maraknya pemain-pemain baru dalam industri pers. Hal ini berdampak pada ketatnya persaingan merebut pasar. Perubahan nilai-nilai jurnalistik m-eniadi oendekatan ekonomi yang berorientasi meraih keuntungan semakin kental dalam kehidupan institusi media massa. Bahkan dalam perkembangannya untuk bertahan (survive). seringkali terjadi persaingan yang tidak sehat diantara sesama media massa. Hal ini sebagai konsekuensi dari pertumbuhan pers di Indonesia yang menjadi sebuah industri baru. Munculnva berita pesanan yang berasal dari salah satu kelompok/pihak yang disertai dengan imbalan/kompensasi tertentu, serta hanya menguntungkan kelompoklpihak tersebut, adalah contoh dampak dari ketatnya persaingan antar media massa. Harian Pagi Surya sebagai salah satu harian terkemuka di Jawa Timur, juga tidak lepas dari adanya fenomena berita pesanan tersebut.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: K 34-05 Suh b.
Subjects: Q Science > Q Science (General) > Q223-227 Communication in Science
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Komunikasi
Creators:
CreatorsNIM
DIDIK SUHARSONO, 079916006UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorLiestianingsih D., Dra. Msi.UNSPECIFIED
Depositing User: Mr Bambang Husodo
Date Deposited: 23 Nov 2016 22:15
Last Modified: 18 Jun 2017 18:20
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/46942
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item