NUNING SULISTYAWATI FAUZIAH, 049615343
(2001)
ANALISIS PERMINTAAN UANG KUASI DI INDONESIA PERIODE KRISIS MONETER, JULI 1997-DESEMBER 2000.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Peranan Uang Kuasi dewasa ini sangat besar dalam likuiditas perekonomian. Hal ini terbukti dengan semakin besamya proporsi uang kuasi dalam jumlah uang beredar. Pertumbuhan uang kuasi yang dari tahun ke tabun terus meningkat menjadi terganggu ketika krisis moneter mulai melanda Indonesia akhir Juli 1997. Terutama setelah pemerintah me1epas rentang band intervensi rupiah pada tanggal 14 Agustus 1997. Dengan kebijakan tersebut fluktuasi kurs menjadi semakin tajam. Efek dari fluktuasi kurs tersebut adalah meningkatnya suku bunga sebagai upaya pemerintah untuk menstabilkan kurs. Tingginya suku bunga menyebabkan perbankan kesulitan likuiditas. Puncak keterpurukan perbankan di Indonesia adalah dilikuidasinya 16 bank yng dianggap insolven pada tanggal 16 November ] 997. Kondisi ini membawa Indonesia tidak hanya pada krisis moneter tetapi juga krisis kepercayaan pada dunia perbankan. Hal tersebut sedikit banyak berpengaruh terhadap permintaan uang kuasi dari masyarakat.
Penelitian ini mencoba mengetahui sejauh mana variabel-variabel tingkat suku bunga deposito, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan tingkat inflasi berpengaruh terhadap permintaan uang kuasi periode krisis moneter, Juli 1997-Desember 2000.
HasH perhitungan regresi menunjukkan bahwa masing-masing variabel diatas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap permintaan uang kuasi pada peri ode krisis, Juti 1997-Desember 2000. Arah hubungan masing-masing variabel terhadap permintaan uang kuasi selama peri ode penelitian adalah: variabel tingkat bunga deposito negatif, kurs rupiah terhadap dolar AS positif dan inflasi negatif Sedangkan variabel yang mempunyai pengaruh dominan adalah variabel kurs rupiah terhadap dolar AS.
Kesignifikanan variabel-variabel diatas menunjukkan betapa rasionalnya masyarakat pada kondisi yang penuh ketidakpastian dalam menyimpan portofolionya, pada pilihan aset yang paling aman dan menguntungkan. Tingginya depresiasi rupiah dan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan nasional menyebabkan masyarakat enggan untuk menyimpan kelebihan likuiditasnya pada perbankan, meskipun tingkat suku bunga simpanan pada saat itu sangat tinggi. Selama peri ode penelitian motif spekulasi masyarakat sangat tinggi hal tersebut terlihat dari pergeseran-pergeseran bentuk simpanan diperbankan yang tidak stabil, terutama deposito berjangka pendek dan simpanan dalam bentuk valuta asing (val as). Peningkatan uang kuasi selama krisis rata-rata disebabkan karena meningkatnya nilai simpanan valas dalam denominasi rupiah.
Selain faktor-faktor ekonomi, faktor non ekonomi juga memberi kontribusi terhadap permintaan uang kuasi. Kondisi sosial politik yang tidak stabil sangat mempengaruhi ekspektasi masyarakat t~rhadap variabel tingkat bunga, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan tingkat inflasi. Yang secara tidak langsung akan berpengaruh juga terhadap permintaan uang kuasi dari masyarakat.
Actions (login required)
|
View Item |