M.R. SAIDI UNGSI, 079815795
(2003)
PEMIKIRAN POLITIK INDONESIA 1999 (Studi tentang .posisi Ideologi terhadap Pancasila, Demokrasi dan Globalisasi).
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Perjalanan politik bangsa tidak dapat lepas dari peranpemikiran politik
yang mewamainya. Pada saat perjuangan merebut kemerdekaan pemikiran
Nasionalisme Radikal menjadi dominan dalam membentuk sibp dan perilaku
politik dalam kehiduptm berbangsa dan ~~iiWeHgam~!menjadi
~~ 1~~~~i &.w~k-iaae01~~i yai'tg dilakukan oleh rezim Orde Baru. Upaya untuk menciptakan pemerintahan yang kuat di dukung oleh kelompok militer dan birokrasi dalam wadah Golkar. BeIbagai perlawanan dilakukan oleh kelompok-kelompok dalam masyarakat untuk menentang kekuasaan rezim Orde Baru. Reformasi Mei merupakan titik kulminasi yang ditandai dengan mundurnya Presiden Soeharto. Habibie penggantinya, bertugas menyelenggarakan Pemilu Multipartai 1999 yang diikuti oleh 48 Partai Politik.
Analisis aliran politik kembali muncul setelah pemiliban PresideD, Megawati sebagai calon dari PDI-P, partai pemenang Pemilu 1999 (33,4% suara) tidak berhasil dan kalah oleh Abdurrahman Wahid calon dari PKB yang hanya memperoleh 12,6% suam. Abdunahman Wahid didukung oleh 'poros tengah' yang beranggotakan kelompok-kelompok Islam yang ada di parlemen.
Minimnya studi yang komprehensif terhadap pemikiran politik Indonesia pasca 1965 merupakan alasan bagi penulisan skripsi ini. Merujuk pada 3 (tiga) studi terdahulu tentang aliran polilik, varian budaya (Gertz), pemikiran politik Indonesia 1945-1965 (Feith dan Castle) dan peckembangan pemikiran politik Indonesia kontemporer.
Studi tentang ideologi dan aliran politik dilakukan dengan menempatkan Pancasila, Demokrasi dan Globalisasi sebagai variabel pengaruh yang dignnakan untuk melihat perbedaan posisi masing-masing ideologi tersebut. Data yang ada menyebutkan bahwa Pancasila diterima sebagai ideologi negara, mekanisme sistem politik demokrasi masih menjadi pilihan temaik yang ada, untuk saat ini dan fenomena globalisasi mensyaratkan sifat ketemukaan dalam aliran politik.
Peta yang dihasilkan untuk menjelaskan pemikiran politik Indonesia 1999 berangkat dari 4 (empat) ideologi klasik (Islam, Nasionalisme, Sosialisme, Liberalisme) yang menjadi fondasi awaI, kemudian interaksi diantaranya membentuk 8 (delapan) aliran politik dalam masyarakat. Islam Politik, Islam Kultural, Nasionalisme Populis, Nasionalisme Pragmatik, Nasionalisme Patriotik, Sosialisme Demokrat, Demokrasi Liberal dan Feminisme RadikaJ. Aliran-aliran politik tersebut memiliki nilai-nilai yang membedakannya dengan aliran yang lain. Penggambaran tersebut diharapkan memberikan derajat presisi yang lebih tinggi untuk memahami politik Indonesia.
Actions (login required)
|
View Item |