DETERMINAN FUNGSI INTERMEDIASI BANK UMUM YANG BERADA DI SURABAYA : SEBUAH ANALISIS MELALUI SUDUT PANDANG PERMINTAAN SERTA PENAWARAN KREDIT

NOVA BERNIARDI INDRAWAN, 040217425 (2006) DETERMINAN FUNGSI INTERMEDIASI BANK UMUM YANG BERADA DI SURABAYA : SEBUAH ANALISIS MELALUI SUDUT PANDANG PERMINTAAN SERTA PENAWARAN KREDIT. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2006-indrawanno-2943-c5506.pdf

Download (236kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2006-indrawanno-2943-.pdf
Restricted to Registered users only

Download (948kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Metodologi yang digunakan dalam skripsi ini menggunakan model simultan permintaan dan penawaran kredit untuk menganalisa fungsi intermediasi bank umum di Surabaya, tepatnya setelah pelaksanaan Otonomi Daerah, dimana perbankan nasional masih merasakan dampak krisis 1997. Model penelitian merepresentasikan interaksi permintaan kredit dari sektor riil serta penawaran kredit oleh sektor perbankan selama periode Januari 1994 hingga Desember 2004. Interpretasi model secara ekonomi menunjukkan bahwa sebenarnya baik sektor rill maupun sektor perbankan regional Surabaya telah menunjukkan pemulihan. Namun demikian, masih ada permasalahan yang masih tersisa. Indikator fungsi intermediasi perbankan Loan to deposit Ratio masih terlalu rendah untuk menggerakan sektor rill di daerah. Determinan masih belum optimalnya fungsi intermediasi perbankan ini lebih disebabkan oleh sektor perbankan yang lebih tertarik untuk menanamkan ekses likuiditasnya selain dalam bentuk kredit seperti pada SBI. Temuan empiris ini mengindikasikan bahwa selama periode observasi, kebijakan moneter akan kehilangan efektivitasnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah karena terdapat rantai yang putus pada mekanisme transmisi kebijakan moneter. Translation: This paper use simultaneous model for the demand and supply of credit to analyze intermediation function for banking in Surabaya, especially post Otonomi Daerah, where banking industrial in Indonesia still feel the shock of 1997 crises. The model represents the interaction between demand of credit by business sector and supply of credit by banking sector for the period January 1994 through December 2004. The analysis shows that, not only the banking sector have been through the recovery process, but also the sector business as well. But there is another problem. Loan to deposit ratio as bank intermediation function indicator is too low in order to accelerating regional growth. The banking sector prefer to allocate the liquidity excess at SBI than credit. These findings suggest that during the estimation period, monetary policy will loose their effectiveness in the region level because of the missing chain of monetary policy mechanism transmission.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 C.55/06 Ind d
Uncontrolled Keywords: BANK LOANS
Subjects: H Social Sciences > HG Finance > HG1-9999 Finance > HG1501-3550 Banking > HG1641-1643 Bank loans. Bank credit. Commercial loans
Divisions: 04. Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Ekonomi Pembangunan
Creators:
CreatorsNIM
NOVA BERNIARDI INDRAWAN, 040217425UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
UNSPECIFIEDSOEBAGYO, Drs. Ec.UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Luluk Lusiana
Date Deposited: 23 Nov 2006 12:00
Last Modified: 07 Jun 2017 19:26
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/4928
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item