ANALISIS UPAH DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA INDUSTRI KULIT DAN BARANG DARI KULIT DlINDONESIA TAHUN 1990 -2000

NOER QOMARIAH, NIM.: 049916623 (2004) ANALISIS UPAH DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA INDUSTRI KULIT DAN BARANG DARI KULIT DlINDONESIA TAHUN 1990 -2000. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
KK C 30-04 ANT A.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Pembangunan industri sebagai suatu upaya untuk meningkatkan nilai tambah yang ditujukan untuk memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha sehingga dapat menyerap banyak tenaga kerja. Selain jtu proses industrialisasi diharapkan mampu meningkatkan keterkaitan sektor industri dengan sektor pertanian.Salah satu industri yang mengolah hasil sektor primer (Natural Resources Intensive Industry) adalah industri kulit dan barang dari kulit. Perkembangan industri kulit dan barang dari kulit selama periode sebelum krisis cukup baik yaitu rata-rata sebesar 8,44% sehingga dapat menyerap banyak tenaga kerja sedangkan pada periode setelah krisis ekonomi jumlah perusahaan industri kulit dan barang dari kulit menurun sehingga berdampak pada pengurangan jumlah tenaga kerjanya. Selama periode setelah krisis ternyata pertumbuhan produktivitas tenaga kerja lebih besar dari periode sebelum krisis. Sehingga yang menjadi persoalan bagaimana memperbesar penyerapan tenaga kerja dengan tetap mempertahankan produktivitasnya, Dalam upaya memecahkan masalah tersebut perlu diadakan analisis dimana dengan menggunakan model fungsi produksi Cobb Douglas dapat diketahui elastisitas input faktor produksi tenaga kerja dan modal terhadap output Selanjutnya digunakan untuk menghitung produk marjinal tenaga kerja(PML), produktivitas rata-rata umum tenaga kerja dan modal (PRU (TK) & PRU (M)) dan tingkat substitusi marjinal tenaga kelja (TSM (TK)). Dari analisis dan pembahasan diperoleh gambaran sebagai berikut : upah masih dapat dikatakan murah karena PML lebih tinggi dari tingkat upah riilnya walaupun pada periode setelah krisis terdapat kenaikan tingkat upah riil. Pertumbuhan rata-rata PRU (TK) setelah periode krisis cukup baik yaitu sebesar 14,52% dan PRU (M) mengalami pertumbuhan rata-rata negatif sebesar 0,205%. Sedangkan pertumbuhan rata-rata TSM (TK) mengalami peningkatan sebesar 14,92% hal ini menunjukkan bahwa pada periode ini terjadi kecenderungan penggunaan modal yang lebih besar dan terjadi pengurangan jumlah tenaga kerja. Dengan mempertimbangkan increasing return to scale dan PRU (TK) yang meningkat maka da1am jangka depan industri ini dapat menambah jumlah tenaga kerja atau melalui substitusi antara tenaga kerja dengan modal sehingga penggunaan modal menjadi lebih efisien dan sebagai upaya untuk mengatasi pertumbuhan PRU (M) yang negatif karena industri ini bersifat padat modal.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KK C 30/ 04 Ant a
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD5701-6000.9 Labor market. Labor supply. Labor demand
T Technology > TS Manufactures > TS940-1047 Leather industries. Tanning
Divisions: 04. Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Ekonomi Pembangunan
Creators:
CreatorsNIM
NOER QOMARIAH, NIM.: 049916623UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
ConsultantHj. Sri Kusreni, Dra. Ec., MSi.UNSPECIFIED
Depositing User: Sulistiorini
Date Deposited: 15 Dec 2016 19:37
Last Modified: 15 Dec 2016 19:37
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/49342
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item