PENGOLAHAN DATA KORAN Dengan Subyek KAMPANYE TERSELUBUNG (FENOMENA PEMILU PRESIDEN PUTARAN SATU DAN DUA)

RIFNAL ALFANI (2005) PENGOLAHAN DATA KORAN Dengan Subyek KAMPANYE TERSELUBUNG (FENOMENA PEMILU PRESIDEN PUTARAN SATU DAN DUA). Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
TP 20-05 Alf p.pdf

Download (572kB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Banyaknya kegiatan kampanye terselubung yang dilakukan oleh eli-elit politik menunjukkan bahwa etika politik di Indonesia sangat rendah. Menghalalkan segala cara untuk: mencapai tujuan adalah "slogan" yang dianut oleh sebagian besar politisi kita. Keterlibatan anggota keluarga, Organisasi Massa, pejabat pemerintah dan institusi pemerintah dalam kegiatan kempanye calon presiden adalah serangkaian berita yang sering dimuat disurat kabar Jawa Pos (Juni -September 2004). Keterlibatan pejabat negara dan institusi pemerintah dalam kegiatan tersebut mengindikasikan terjadinya penyalahgunaan wewenang yang dimiliki oleh kepala negara. Modus yang paling banyak dilakukan oleh capres dan cawapres dalam melakukan kampanye terselubung adaJah mengadakan silaturrahmi atau kunjungan keberbagai podok pesantren di Indonesia. Kunjungan kepondok pesantren dilakukan sebagai upaya menggalang dukungan dari kalangan santri atau warga muslim yang masih memegang teguh nilai-nilai feodalisme (ketokohan). Daerah yang paling banyak "dikunjungi" untuk: melakukan kampanye terselubung adalah daerah -daerah yang terdapat banyak pondok pesantren dan tokoh-tokoh yang berpengaruh, dalam hal ini puJau Jawa. Pulau Jawa menjadi priorotas utama penggalangan massa karena merupakan pulau dengan penduduka terpadat di Indonesia (60% penduduk Indonesia). Disamping itu masyarakat yang ada di Jawa umumnya memiliki pendidikan yang lebih tinggi dibanding daerah lain di luar pulau Jawa, sehingga mereka lebih obyektif dalam memilih calon presiden dan wakil presiden. Hams diakui bahwa produk pengolahan data koran ini memiliki beberapa kelemahan. Pertama. jumlah kasus yang dimuat di harian ini (Jawa Pos) belum tentu sarna dengan yang dimuat di harlan lain. Sehingga bila ada pibak lain yang melakukan pengolahan data serupa dengan menggunakan harian lain, dapat dipastikan hasilnya pasti berbeda. Kedua, penggunaan gaya bahasa yang berbeda. Dari analisa perbandingan yang telah dilakukan (Jawa Pos-Kompas), gaya bahasa yang dipakai oleh Jawa Pos cenderung provokatif dan hanya berdasarkan pada asumsi-asumsi belaka. Pengkategorian yang berbeda pada modus kampanye terselubung. Meski demikian, melalui pegolahan data koran ini diharapkan memberikan sumbangan berharga bagi kalangan akademisi untuk melakukan penelitian Iebih lanjut tentang prilaku elit politik (capres, cawapres, ketua partai, kyai, anggota keluarga, dsb) pada pemilu presiden mendatang (2009). Disamping itu pengolahan data koran dapat menambah keragaman koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: FULLTEXT TIDAK TERSEDIA
Uncontrolled Keywords: BIBLIOGRAPHY, LIBRARIES
Subjects: Z Bibliography. Library Science. Information Resources
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Teknisi Perpustakaan (D3)
Creators:
CreatorsNIM
RIFNAL ALFANINIM070111153-T
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorTri Susantari, Dra., M.SiUNSPECIFIED
Depositing User: shiefti dyah alyusi
Date Deposited: 21 Dec 2016 00:44
Last Modified: 11 Jun 2017 16:35
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/49735
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item