HUSNIAH RAHMI, 059811642
(2003)
PRODUKSI DIOSGENIN PADA KULTUR PUCUK Costus speciosus Koen YANG TUMBUH PADA MEDIA YANG MENGANDUNG Cu2+ BERLEBIH.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Metabolit sekunder merupakan produk tanaman yang khas ditujukan untuk pertahanan terhadap jamur, serangan mikroba atau tanaman lain. setiap species tanaman mempunyai metabolit sekunder spesifik tertentu (Manitto, 1992). Fitosteroid adalah salah satu metabolit sekunder yang memiliki banyak manfaat dalam dunia farmasi. Pada tanaman Costus Sp., fitosteroid dapat berupa sterol dan diosgenin. Diosgenin sebagai kandungan utama pada tanaman tersebut terdapat dalam jumlah yang bervariasi, antara lain bergantung pada spesiesnya (Lambert, 1988)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Cu2+ ke dalam media perlakuan terhadap indeks pertumbuhan dan kandungan diosgenin kultur pucuk Cos/us ~peciosus Koen. Cu2 + ditambahkan ke dalam media perlakuan dengan konsentrasi 0,0; 1,0; to, 15, dan 20 ppm. Sebagai kontrol digunakan media dengan penambahan Cu2+ sebesar 0,6 x 10· ppm ( Cu N).
Kultur pucuk Costus speciosus Koen dikultivasi dalam media perlakuan selama 3 minggu. Setelah dipanen, dikeringkan dan diserbuk untuk selanjutnya diekstraksi sampai dipero)eh 2 fraksi terpisah yaitu fraksi kloroform dan fraksi hidrolisat. Untuk menghitung kadar diosgenin dalam sam pel digunakan fraksi hidrol isat.
Untuk analisis kualitatif digunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan KLT Densitometri. Untuk anal isis kuantitatif digunakan alat Densitometri.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan Cu2 + (0-20 ppm) ke dalam media perlakuan tidak menunjukkan perbedaan bermakna dalam hal indeks pertumbuhan kecuah pada penambahan Cu2 + sebesar 1 ppm menunjukkan peningkatan indeks pertumbuhan sebesar 1,4 kah dibandingkan dengan kontrol.
Terjadi penurunan kadar diosgenin pada semua perlakuan dibandingkan dengan kontrol pada kultur pucuk Costus speciosus Koen yang ditanam pada media perlakuan. Penurunan terendah terjadi pada media perlakuan dengan penambahan Cu2 + sebesar 20 ppm hingga 0,1 kali dibandingkan dengan kontrol.
Actions (login required)
|
View Item |