SHINTA SISCA ZURAIDA
(2004)
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI RUANG BACA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA.
Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Ruang baca Fakultas Psikologi Universitas Airlangga merupakan bagian dari Perguruan Tinggi yang melaksanakan tugas dan fungsinya untuk menunjang Tri Dharma Pendidkan yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya ruang baca Fakultas Psikologi Universitas Airlangga membagi ke dalam program kerja yang ada pada bagian pengolahan dan pelayanan pemakai. Pada bagian pengolahan meliputi alur kerja pengolahan antara lain pemasukan data buku ke buku induk, distempel ( stempel perpustakaan dan stempel registrasi ), pengklasifikasian berdasarkan cantuman katalog yang ada pada bahan pustaka, pengelompokkan subyek berdasarkan mata kuliah yang ada di Fakultas Psikologi, entri data ke dalam komputer dan penyampulan buku serta kelengkapan akhir dari bahan pustaka yaitu pemberian label buku dan lidah buku.
Pada bagian pelayanan pemakai di ruang baca F akultas Psikologi Universitas Airlangga meliputi pelayanan pendaftaran anggota, pelayanan sirkulasi, dan pelayanan skripsi. Ruang baca Fakultas Psikologi Universitas Airlangga memberikan pelayanan dengan sistem terbuka ( open access) yaitu pemakai ruang baca dapat melihat secara langsung bahan pustaka yang ada.
Koleksi ruang baca Fakultas Psikologi Universitas Airlangga sekarang berjumlah 2292 eksemplar. lenis koleksi tersebut yaitu koleksi buku berjumlah 1521 eksemplar. Koleksi skripsi sejumlah 614 eksemplar. Koleksi majalah, buletin danjurnal sejumlah 157 eksemplar.
lumlah petugas perpustakaan di ruang baca Fakultas Psikologi Universitas Airlangga terdiri atas 3 ( tiga ) orang yaitu satu orang di bagian sirkulasi, dua orang di bagian pengolahan. Dari ketiga petugas perpustakaan tersebut tidak ada satu pun yang mempunyai latar belakan pendidikan kepustakawanan atau pemah mengikuti pelatihan kepustakawanan. Menurut hasil wawancara penulis dengan petugas perpustakaan, pimpinan yang membawahi ruang baca kurang mendengarkan aspirasi dari bawahan yang notabene merupakan petugas perpustakaan. Keinginan petugas perpustakaan untuk memperoleh pengetahuan tentang kepustakawanan sering kali ditolak karena alasan yang kurang masuk akal. Menurut mereka keberadaan ruang baca ini betul-betul membutuhkan seorang pustakawan yang mampu mengelola informasi yang ada di ruang baca. Kenyataan yang seperti inilah yang sering tidak dihiraukan top leader dalam perkembangan ruang baca itu sendiri.
Actions (login required)
|
View Item |