PANDANGAN MAHATHIR TERHADAP KONSEP SERUMPUN (DALAM HUBUNGAN SERUMPUN MALAYSIA -INDONESIA SELAMA TAHUN 1981 SAMPAI DENGAN TAHUN 1996)

DIANA SYAHRINI, 079514892 (2000) PANDANGAN MAHATHIR TERHADAP KONSEP SERUMPUN (DALAM HUBUNGAN SERUMPUN MALAYSIA -INDONESIA SELAMA TAHUN 1981 SAMPAI DENGAN TAHUN 1996). Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (Abstrak)
FIS HI 06-00.SYA P.pdf

Download (194kB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

ABSTRAK Kondisi masyarakat dan perpolitikan dalam negeri Malaysia mempengaruhi para pemimpin negeri itu, yang notabene kebanyakan adalah orang-orang dari etnis Me1ayu, dalam mengambil sikap dan membuat kebijakankebijakan yang diarahkan ke Iuar negeri. Dalam kaitannya dengan kondisi tersebut, isu serumpun Melayu menjadi salah satu alat yang dimanfaatkan untuk mendukung proses pembentukan superioritas kaum MeIayu di dalam negeri. Indonesia, sebagai negara serumpun yang letaknya berdekatan, secara witayah lebih besar, dan berkaitan erat dalam pengalaman sejarah dengan Malaysia, merupakan satu peluang besar bagi tercapainya tujuan Malaysia tersebut. Hal itulah yang telah dilakukan oleh pemerintah Mahathir Mohamad. Selain karakter pribadi Mahathir yang penuh dengan penghormatan terhadap kaum Me1ayu, menyebabkan munculnya gaya yang berbeda dibandingkan dengan para pemimpin pada masa sebe1umnya. Begitu pula dengan hubungan bilateral dengan Indonesia mengalami perubahannya, yang jauh lebih diwarnai dengan isu serumpun. Dihidupkannya kembali semangat serum pun itulah yang menjadikan hubunganMalaysia -Indonesia semakin tidak rasional dalam kenyataannya. Tentunya Malaysia memiliki aiasan-alasan kuat mengapa menjadikan Indonesia sebagai prioritas dalam hubungan Iuar negerinya. Penggagasan konsep "serum pun" oleh Malaysia, dengan berbagai makna dan definisi yang sesuai dengan yang dimaksudkan pihak Malaysia, mengalami suatu hambatan dalam perwujudannya. Dengan dilatarbelakangi oleh berbagai alasan kuat, Indonesia terpaksa tidak bisa menyetujui dan menerima usulan tersebut. Setelah meialui berbagai jalan, ketidaksepakatan antara kedua negara masih tetap menjadi hasil akhirnya. Untuk diketahui, bahwa dalam perkembangannya, pandangan masingmasing negara, terutama para pemimpinnya, terhadap konsep "serumpun" mengalami suatu perubahan, yang membawa akibat yang cukup berarti dalam hubungan diplomasi Malaysia -Indonesia. Begitu pula Mahathir, sebagai perdana menteri Malaysia, memiliki sisi dan cara pandang tersendiri tentang konsep "'serumpun", yang untuk kemudian pandangannya itu mewarnai kebijakankebijakan dan sikap yang dibuatnya, terutama terhadap negara serumpunnya, Indonesia. Kata-kata kunci: Pandangan, Konsep Serumpun, Hubungan Malaysia-Indonesia.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FIS HI-06-00 Sya p
Uncontrolled Keywords: INTERNATIONAL RELATIONS
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional
Creators:
CreatorsNIM
DIANA SYAHRINI, 079514892UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
UNSPECIFIEDT. Soedjadino, Drs. , M.A.UNSPECIFIED
Depositing User: Mr Mudjiono Mudj
Date Deposited: 20 Jan 2017 00:47
Last Modified: 20 Jan 2017 00:47
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/51520
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item