RIKA NUR FADHILAH
(2016)
STUDI PENGGUNAAN OBAT
PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS
(Penelitian dilakukan di Poli Penyakit Dalam
RS Universitas Airlangga Surabaya).
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang progesif ditandai dengan kerusakan tulang rawan sendi dan struktur sendi diarthrodial. Di Indonesia, OA merupakan penyakit reumatik yang paling banyak ditemui dibandingkan kasus penyakit reumatik lainnya. Menurut Riskesdas (2013), prevalensi penyakit sendi berdasarkan diagnosis atau gejala sebesar 24,7% dan prevalensi berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan adalah 11,9%. Penyebab OA bersifat multifaktoral, terutama meningkat pada usia 50 tahun, antara lain jenis kelamin, obesitas, faktor genetik dan ras, riwayat keluarga, cidera sendi, aktivitas fisik yang berat dan kebiasaan olah raga, pekerjaan, dan penggunaan sendi yang berulang-ulang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan Terapi OA meliputi jenis obat, besarnya dosis, frekuensi penggunaan, serta kombinasi terapi yang diterima oleh pasien dan mengidentifikasi adanya permasalahan terkait pemberian Terapi OA yang mungkin terjadi. Penelitian ini dilakukan dengan teknik Non Random Sampling: consecutive sampling, pada periode bulan 8 Maret – 31 Mei 2016 di Rawat Jalan Poli Penyakit Dalam RS Universitas Airlangga Surabaya yang telah melalui Ethical Clearance dari Komite Etik Penelitian Kesehatan. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah Pasien rawat jalan yang didiagnosis penyakit Osteoarthritis dengan terapi Osteoarthritis di Poli Penyakit Dalam RS Universitas Airlangga Surabaya, serta pasien yang memiliki Rekam Medik lengkap.
Hasil penelitian ini diperoleh sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 60 pasien dengan jenis kelamin wanita sebesar 46 pasien (76,7%) dan laki-laki sebesar 14 pasien (23,3%), serta untuk kelompok usia terbesar adalah pada kategori Lansia (Elderly age) 60 – 74 tahun sebanyak 36 pasien (60%). Berdasarkan lokasi sendi, yang paling banyak terjadi adalah pada OA lutut yaitu sebesar 55 pasien (91,7%). Berdasarkan pembagian skala OA oleh Kellgren dan Lawrence, paling terjadi pada OA skala 1. Sebagian besar, pasien OA memiliki penyakit penyerta berupa Diabetes Melitus (51,7%). Terapi yang paling banyak digunakan adalah Glukosamin sebesar (53,3%), dan untuk terapi kombinasi OA yang paling banyak digunakan adalah Glukosamin dengan Meloksikam yaitu sebesar (18,3%). Masalah terkait obat yang diduga muncul akibat penggunaan NSAIDs adalah efek samping gangguan saluran cerna (23,3%). Masalah terkait obat yang potensial adalah adanya interaksi antara Meloksikam dengan obat golongan ACE Inhibitor sebesar (1,7%) dan Meloksikam dengan Antagonis reseptor Angiotensin II sebesar (3,3%).
Dari penelitian ini disarankan Pencatatan DMK sebaiknya dilakukan secara lengkap dan jelas sehingga dapat memberikan informasi yang lebih akurat, danya masalah terkait dengan penggunaan terapi OA menuntut Farmasi untuk lebih berperan aktif dalam memberikan Pharmaceutical Care, perlunya kerjasama antara Farmasis dan tenaga kesehatan lainnya terkait penggunaan terapi OA khususnya golongan NSAIDs mengingat banyaknya efek samping yang ditimbulkan.
Actions (login required)
|
View Item |