Anggraeni Kusumastuti, 041310113095 (2016) ANALISIS PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA (PERSERO) CABANG SURABAYA. Other thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (abstrak) FV.A.62 -16 Kus a abstrak.pdf Download (552kB) | Preview
	Text (fulltext) FV.A.62 -16 Kus a.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

3.1 Simpulan Penerimaan dan pengeluaran kas pada PT PELNI dilakukan melalui serangkaian prosedur baik secara manual maupun terkomputerisasi. Perusahaan terus melakukan perkembangan sistem untuk meningkatkan keefesienan dan keefektifitasan dalam kinerja perusahaan. Perusahaan banyak melibatkan transaksi kas yang pencatatannya bisa terjadi berulang-ulang akan terbantu oleh adanya basis data Oracle yang digunakan perusahaan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dari hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL), dapat diketahui bahwa PT PELNI Cabang Surabaya dalam menjalankan kegiatan aktivitas proses bisnisnya sudah tersistem dengan baik. Aktivitas perusahaan dilakukan secara manual maupun terkomputerisasi. Pencatatan untuk akuntansi perusahaan menggunakan suatu sistem yang sudah terintegrasi, dimana hal tersebut akan membantu kinerja perusahaan dalam pencapain tujuannya, dengan adanya sistem yang terintegrasi, organisasi akan memperoleh beberapa kelebihan, diantaranya: 1. Input data diambil dan dikunci sekali saat di masukkan ke dalam sistem yang berbeda, artinya pengunduhan dari data satu sistem ke sistem yang lain sudah tidak diperlukan. 2. Organisasi memperoleh pengendalian akses yang lebih baik. Karyawan dapat mengakses informasi yang dibutuhkan secara cepat. 3. Kemampuan manajemen untuk me-monitor kinerja karyawan menjadi lebih besar. Pengendalian intern terhadap kas yang telah dilakukan PT PELNI secara keseluruhan telah memadai sesuai dengan unsur-unsur sistem pengendalian intern, baik dengan teori Mulyadi maupun berdasarkan COSO. 3.2 Saran Secara keseluruhan perusahaan telah melakukan peningkatan untuk memaksimalkan kinerja perusahaan dengan terus melakukan pengembangan sistem yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Untuk beberapa kelemahan yang masih terdapat pada PT PELNI Cabang Surabaya beserta saran yang dapat diusulkan adalah sebagai berikut: 1) Untuk tiga kapal perintis , yang terdiri dari Km. Amukti Palapa, Km. Sabuk Nusantara 27, dan Km. Sabuk Nusantara 56, dalam pencatatan penerimaan kas masih dilakukan secara manual. Jumlah kas yang diterima tersebut dihasilkan pada jumlah penjualan tiket yang terjual dengan tulisan tangan. Hal ini akan dapat menimbulkan kesalahan hitung karena kurang jelasnya angka yang ditulis. Sebaiknya untuk tiga kapal perintis tersebut, perhitungannya disistematiskan agar informasi dapat diperoleh secara akurat, dan relevan. 2) Untuk pemberian kode setelah input data CBV maupun BPU yang dilakukan masih ditulis secara manual. Pengendalian untuk hal tersebut adalah lemah, karena memungkinkan jika terjadi kelalain/lupa untuk menulis kode. Sebaiknya kode tersebut secara sistematis telah tercetak pada dokumen CBV/BPU. 3) Dana yang dikeluarkan untuk pengeluaran kas adalah berasal dari modal kerja, namun untuk pengendalian intern yang baik disebutkan bahwa perusahaan harus mempunyai dana kas kecil. Kas kecil pada PT. PELNI hanya dimiliki oleh kantor Pusat saja, sebaiknya kantor Cabang juga diberikan kebijakan untuk dana kas kecil guna meningkatkan pengelolaan perusahaan pada kantor Cabang. 4) Untuk pengawasan terhadap dana kas, sebaiknya dibentuk bagian pemeriksaan intern guna melakukan pemeriksaan mendadak. 5) Sebaiknya perusahaan membuat flowchart secara tertulis untuk menggambarkan prosedur mengenai aktivitas perusahaan termasuk dalam penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi di kantor Cabang Surabaya. Flowchart (bagan alir) akan mencatat cara proses bisnis dilakukan dan cara dokumen mengalir melalui organisasi.

Actions (login required)

View Item