RINI KRISNAWATI, 099913515
(2001)
MODEL HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU, PERSEPSI
KEMAMPUAN DAN KEADILAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN
KARYAWAN MENGENAI SISTEM PEMBERIAN INSENTIF
DI RUMAR SAKIT REKSA WALUYA MOJOKERTO.
Thesis thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Penelitian ini dilakukan karena pada survei awal tentang kepuasan keI:ia karyawan RS Reksa Waluya Mojokerto, ketidakpuasan sistem pemberian insentif menempati rangking ke 4 .
Tujuan pada penelitian ini adalah untuk menganalisis model hubungan karateristik individu terhadap persepsi kemampuan diri sendiri dan persepsi keadilan sistem pemberian insentif di RS Reksa Waluya Mojokerto serta menganalisis model hubungan antara variabel tersebut dalam rangka memberi rekomendasi tentang sistem pemberian insentif di RS Reksa Waluya Mojokerto. Karateristik yang diteliti adalah umur jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, masa kerja, status kepegawaian danjabatan.
Penelitian ini termasuk cross sectional study dengan subyek penelitian 74 karyawan RS Reksa Waluya yang mengerti tentang sistem pemberian insentif yang berlaku di rumah sakit tersebut. Pengaruh karateristik individu terhadap persepsi kemampuan dan persepsi keadilan sistem pemberian insentif dianalisis dengan uji regresi linier, sedangkan model hubungan dan pengaruh antar variabel dianalisis dengan uji analisis jalur (path analysis) yang merupakan penerapan dari uji multiple regression
Hasil analisis regresi linier membuktikan bahwa pendidikan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap persepsi kemampuan (B=0,571 dan p=0,031) dan persepsi keadilan (B=0,574 dan p=0,022). Hal ini berarti makin tinggi pendidikan makin tinggi persepsi kemampuan melaksanakan pekeI:jaan dan makin tinggi pendidikan makin turun pula persepsi keadilan terhadap sistem pemberian insentif.
Model hubungan antara karateristik individu, persepsi kemampuan dan persepsi keadilan terhadap sistem pemberian insentif perlu dimodifikasi karena ada ketidaksesuaian antara model dengan data. Hasil model hubungan setelah dimodifikasi temyata tidak berubah untuk hubungan antar variabel, tetapi antar indikator variabel ada perubahan model.
Dalam analisis jalur pengaruh antar variabel membuktikan umur mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap persepsi kemampuan (t-hit= -2.215 dan p=0,0267) yang berarti makin tinggi umur makin turun persepsi kemampuan. Pendidikan karyawan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap persepsi keadilan (t-hit= 5,59 dan p=0,001), yang berarti makin tinggi pendidikan makin besar persepsi keadilan terhadap sistem pemberian insentif. Umur mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kepuasan (t-hit = -2,042 dan p = 0,0412) , yang berarti makin tua karyawan makin turun kepuasan terhadap sistem pemberian insentif. Pendidikan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kepuasan (t-hit= 2,10 dan p = 0,04), yang berarti makin tinggi pendidikan makin besar kepuasannya terhadap sistem pemberian insentif. Masa keIja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kepuasan (t-hit = -2,547 dan p = 0,011), yang berarti makin lama masa kerja makin turun kepuasan terhadap sistem pemberian insentif.
Actions (login required)
|
View Item |