STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTIEMETIK DALAM MENCEGAH MUAL DAN MUNTAH PASCA OPERASI PADA PASIEN BEDAH ORTOPEDI DI RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA

PUTRI,WANDA MAHARANI, 051211133074 (2016) STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTIEMETIK DALAM MENCEGAH MUAL DAN MUNTAH PASCA OPERASI PADA PASIEN BEDAH ORTOPEDI DI RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (abstrak)
abstrak.pdf

Download (523kB) | Preview
[img]
Preview
Text (fulltext)
FF FK 03 16.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

PONV (Post Operative Nausea and Vomiting) atau mual dan muntah pasca operasi adalah efek samping yang sering ditemukan setelah tindakan pembedahan dan anestesi. PONV bagi pasien dirasakan amat mengganggu sehingga PONV disebut sebagai the big little problem. Faktor – faktor yang berhubungan dengan PONV yaitu faktor pasien, faktor anestesi, dan faktor pembedahan. Pada faktor pembedahan, tipe pembedahan yang merupakan risiko tinggi untuk terjadinya PONV salah satunya adalah pembedahan ortopedi (22%). Di samping itu, durasi pembedahan yang relatif lama serta manipulasi pembedahan yang berlebihan juga dapat menimbulkan terjadinya PONV pada pembedahan ortopedi. Untuk mengidentifikasikan faktor risiko terjadinya PONV, telah dikembangkan perhitungan untuk terjadinya PONV. Berdasarkan penelitian dari (Donnerer, 2003), data dari Koivuranta et al dikombinasikan dengan Apfel et al dalam mengembangkan skor risiko PONV ini. Skor risiko PONV diindikasikan terdapat 4 (empat) faktor awal dalam menentukan faktor risiko PONV yaitu jenis kelamin perempuan/wanita, riwayat PONV atau motion sickness, riwayat tidak merokok, dan riwayat penggunaan opioid pasca operasi untuk mengatasi nyeri. Tidak hanya skor faktor risiko PONV untuk pasien dewasa, terdapat pula skor faktor risiko PONV untuk pasien anak-anak atau POVOC (Postoperative Vomiting in Children) skor. POVOC skor disederhanakan sebagai berikut dengan faktor risiko durasi operasi >30 menit, usia >3 tahun, operasi strabismus, dan riwayat positif PONV atau motion sickness dari orang tua maupun saudara kandung. Dalam mencegah terjadinya PONV dapat dilakukan dua pendekatan yaitu pendekatan farmakologi dan pendekatan nonfarmakologi. Pendekatan farmakologi yang digunakan yaitu ondansentron dan metoklopramid. Ondansentron merupakan antagonis reseptor 5-HT3 (Ho et al, 2008). Sedangkan metoklopramid menghambat reseptor dopamine (D2) secara sentral dan perifer (Fleisher, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji studi penggunaan obat antiemetik dalam mencegah mual dan muntah pasca operasi pada pasien bedah ortopedi di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya pada bulan April 2016. Penelitian dilakukan secara crosssectionalprospective dan telah dinyatakan “layak etik”. Kriteria inklusi sebagai sampel penelitian adalah pasien yang menjalani pembedahan ortopedi yang menerima terapi obat antiemetik sebagai profilaksis mual dan muntah pasca operasi pada bulan April 2016. Dari hasil penelitian pada pasien bedah ortopedi yang menerima terapi obat antiemetik sebagai profilaksis dalam mencegah mual dan muntah pasca operasi yang sesuai dengan kriteria inklusi yaitu sebanyak 31 pasien yang didominasi oleh pasien berjenis kelamin laki-laki (74,2%) dengan usia terbanyak yaitu <40 tahun (51,6%). Jenis operasi ortopedi yang dijalani oleh 31 pasien tersebut, yang terbanyak yaitu ORIF (19,4%) dan Fraktur Column Femur (ORIF) (19,4%). Pada penelitian ini hanya terdapat 2 macam jumlah faktor risiko yang dimiliki pasien yaitu sebanyak 3 pasien dengan frekuensi PONV memiliki 1 jumlah faktor risiko (riwayat tidak merokok) dan sebanyak 3 pasien dengan frekuensi PONV pula yang memiliki 2 jumlah faktor risiko (wanita dan riwayat tidak merokok). Sedangkan jenis obat antiemetik yang digunakan adalah metoklopramid 10 mg IV (64,5%) dan ondansentron 2 mg, 4 mg, dan 8 mg IV (35,5%). Dosis obat antiemetik tersebut yang diberikan dan waktu pemberian kepada pasien sesuai dengan rekomendasi pustaka. Kejadian PONV hanya terjadi pada 9 pasien (29%) dari 31 pasien bedah ortopedi pada penelitian ini. Dari 9 pasien, sebanyak 8 pasien menggunakan metoklopramid 10 mg IV dan 1 pasien menggunakan ondansentron 8 mg IV. Hal tersebut menandakan bahwa metoklopramid 10 mg IV belum efektif dalam mencegah PONV. Selanjutnya, teridentifikasi 2 macam DRP dimana satu pasien dapat mengalami lebih dari satu macam DRP. DRP yang teridentifikasi meliputi efek samping obat seperti konstipasi, pusing, nyeri dada, gangguan GI Tract dan interaksi obat potensial yaitu deksametason dengan ondansentron (9,7%) dan tramadol dengan ondansentron (16,1%).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKb KK-2 FF FK 03 16 Put s
Uncontrolled Keywords: PONV, post operative nausea and vomiting, orthopedic surgery, antiemetics, ondansentron, metoklopramid, drug utilization study
Subjects: H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare > HV1-9960 Social pathology. Social and public welfare. Criminology > HV5800-5840 Drug habits. Drug abuse
Divisions: 05. Fakultas Farmasi > Farmasi Klinis
Creators:
CreatorsNIM
PUTRI,WANDA MAHARANI, 051211133074UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSuharjono, DR apt MSUNSPECIFIED
Depositing User: Turwulandari
Date Deposited: 21 Mar 2017 16:31
Last Modified: 21 Mar 2017 16:31
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/55096
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item