SULAIMAN, 048812804
(1997)
PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, PRODUK DOMESTIK BRUTO, INFLASI YANG DIHARAPKAN, KEBIJAKSANAAN DEVALUASI DAN OPPORTUNITY COST UNTUK MEMEGANG UANG TERHADAP INFLASI DI INDONESIA (1969-1994).
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Keadaan perekonomian tidak selalu sesuai dengan yang dikehendaki oleh pemerintah maupun masyarakat. Tingkat inflasi yang tinggi, pengangguran yang tinggi, neraca pembayaran luar negeri yang defisit merupakan peristiwa moneter yang sangat penting dan dijumpai di hampir semua negara di dunia. Masalah inflasi merupakan salah satu masalah moneter yang penting yang banyak dihadapi baik oleh negara-negar maju maupun negara-negara berkembang. Penelitian tentang inflasi ini didasarkan pada pemikiran, bahwa pemerintah nampak sangat mengkhawatirkan terjadinya inflasi yang tinggi terlihat dalam berbagai kebijaksanaan yang diambil mengarah pada pengendalian inflasi.
Oleh karena itu, penelitian ini memfokuskan pada identifikasi sumber utama inflasi di Indonesia dengan dugaan bahwa jumlah uang beredar pada periode 1 sebagai sumber utamanya. Adapun permasalahan yang ingin diteliti dalam penelitian ini adalah seberapa besar variabel-variabel jumlah uang beredar pada periode I, jumlah uang beredar pada periode t-1, jumlah uang beredar pada t-2, jumlah uang beredar pada t-3, Produk Domestik Bruto pada periode t, PProduk Domestik Bruto pada periode t-1, Produk Domestik Bruto pada periode t-2, inflasi yang diharapkan opportunity cost untuk memegang uang dan kebijaksanaaan devaluasi mempengaruhi inflasi di Indonesia.
Setelah dianalisa dengan model-model analisis egresi maka diketahui bahwa variabel inflasi yang diharapkan, Produk Domestik Bruto pada periode t, Produk Domestik Bruto pada periode t-1, Produk Domestik Bruto pada periode t-2, jumlah uang beredar pada periode t dan opportunity cost untuk memegang uang berpengaruh terhadap inflasi di Indonesia. Dengan demikian, kebijaksanaan pemerintah yang dimaksudkan untuk mengendalikan inflasi kurang sesuai bila hanya memfokuskan pada kebijaksanaan moneter saja.
Actions (login required)
|
View Item |