PENANGANAN MIOPIA DENGAN AKUPUNKTUR PADA TITIK CUANZHU (BL 2), FENGCHI (GB 20), GANSHU (BL 18), SHENSHU (BL 23) SERTA PEMBERIAN UBI JALAR UNGU (Ipomea batatas L. Poir), DAN LABU KUNING (Cucurbita moschata Durch)

MAULIDA PUAN MAHARANI, NIM011310413002 (2016) PENANGANAN MIOPIA DENGAN AKUPUNKTUR PADA TITIK CUANZHU (BL 2), FENGCHI (GB 20), GANSHU (BL 18), SHENSHU (BL 23) SERTA PEMBERIAN UBI JALAR UNGU (Ipomea batatas L. Poir), DAN LABU KUNING (Cucurbita moschata Durch). Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (abstrak)
FV.TA. PT. 32-16 Mah p abstrak.pdf

Download (96kB) | Preview
[img] Text (fulltext)
FV.TA. PT. 32-16 Mah p.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Mata minus atau miopia merupakan kelainan refraksi dimana berkas sinar sejajar yang memasuki mata tanpa akomodasi, jatuh pada fokus yang berada di depan retina. Dalam keadaan ini objek yang jauh tidak dapat dilihat secara jelas karena sinar yang datang saling bersilangan pada badan kaca, ketika sinar tersebut sampai di retina, sinar-sinar ini menjadi divergen, membentuk lingkaran yang difus dengan akibat bayangan menjadi kabur. Penyebabnya adalah faktor genetik dan berkurangnya titik fokus mata. Gejala utamanya adalah gangguan penglihatan jarak jauh. Berdasarkan keluhan dan anamnesa pada pasien secara TCM, terjadi sindrom defisiensi ginjal dan hati, hal itu disebabkan karena organ hati dalam keadaan lemah atau defisiensi yang tidak dapat menyimpan darah dengan baik dan menyebabkan nutrisi untuk mata tidak dapat tercukupi dengan baik. Darah yang seharusnya dapat memenuhi kebutuhan nutrisi mata terganggu. Ginjal dan hati mempunyai hubungan saling menghidupi, apabila Qi-ginjal lemah dan Jing-ginjal kurang, dapat menyebabkan ginjal tidak dapat menghidupi dan menutrisi hati dengan baik sehingga menyebabkan terjadinya mata minus (miopia) dengan gejala penglihatan kabur, pusing, mata lelah, nyeri telapak kaki dan lutut. Prinsip terapi yang digunakan adalah tonifikasi serta menutrisi ginjal dan hati untuk meningkatkan penglihatan dan menguatkan organ hati dan ginjal. Perawatan dilakukan selama 24 hari yang terdiri dari 12 kali terapi akupunktur pada titik utama Cuanzhu (BL 2), Fengchi (GB 20), Ganshu (BL 18), Shenshu (BL 23) serta dikombinasi dengan terapi nutrisi berupa kudapan yang diberikan 2 kali sehari dengan bahan utama ubi jalar ungu (Ipomea batatas L. Poir), dan labu kuning (Cucurbita moschata Durch) yang kaya akan beta karoten yang akan dirubah menjadi vitamin A di dalam tubuh yang bertujuan menutrisi dan menjaga kesehatan mata serta tubuh selama terapi agar mendapat hasil yang optimal. Hasil perawatan membuktikan terdapat penurunan derajat mata minus pasien sebesar -0.25 D dan keluhan penyerta sudah tidak terjadi. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimbulkan bahwa terapi akupunktur pada titik utama Cuanzhu (BL 2), Fengchi (GB 20), Ganshu (BL 18), Shenshu (BL 23) serta kombinasi terapi nutrisi ubi jalar ungu (Ipomea batatas L. Poir), dan labu kuning (Cucurbita moschata Durch) dapat menurukan derajat mata minus dan menghilangkan keluhan penyerta yaitu mata lelah, pusing, nyeri telapak kaki dan lutut.

Item Type: Thesis (Tugas Akhir D3)
Additional Information: KKA KK FV.TA. PT. 32-16 Mah p
Uncontrolled Keywords: MIOPIA, AKUPUNKTUR, UBI JALAR UNGU, LABU KUNING
Subjects: R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > RM182-190 Other therapeutic procedures Including acupuncture, pneumatic aspiration, spinal puncture, pericardial puncture
Divisions: 15. Fakultas Vokasi > Departemen Kesehatan > D3 Pengobat Tradisional
Creators:
CreatorsNIM
MAULIDA PUAN MAHARANI, NIM011310413002NIM011310413002
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorJ.Mukono, Prof. Dr. H., dr., MS., MPHUNSPECIFIED
Thesis advisorEdith Frederika Puruhito, S.KM., M.ScUNSPECIFIED
Depositing User: Tatik Poedjijarti
Date Deposited: 19 May 2017 00:18
Last Modified: 19 May 2017 00:18
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/57531
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item