THALIA LINTANG SEKARSARI, 071311733067 (2017) POLA ASUH ANAK DHUAFA DAN YATIM PIATU PADA TINGKAT SD-PERGURUAN TINGGI DI PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH, KECAMATAN GURAH, KABUPATEN KEDIRI. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (53kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FULLTEXT Fis. ANT 15-17 Sek p.pdf Restricted to Registered users only until 7 August 2020. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Pentingnya melakukan penelitian ini karena Panti Asuhan Muhammadiyah Gurah Kabupaten Kediri tidak hanya mengasuh anak-anak yatim/piatu dan yatim piatu tetapi panti ini juga mengasuh anak dhuafa dari lingkungan masyarakat sekitar panti. Rumusan penelitian adalah bagaimana pola asuh anak dhuafa dan yatim piatu pada tingkat SD- perguruan tinggi secara belajar sambil lalu (learning culture) dan sekolah formal (teaching culture). Teknik pengumpulan data yang peneliti terapkan yakni menggunakan pengamatan dan wawancara mendalam kepada informan supaya dapat memperoleh data kualitatif, serta penggunaan metode deskriptif. Hasil penelitian yang telah didapatkan membuktikan bahwa terdapat adanya perbedaan dan persamaan pola asuh anak, baik secara sambil lalu dan formal. Pemenuhan pola asuh pada anak-anak yang berada di asrama panti asuhan Muhammadiyah Gurah dilakukan dengan membimbing dan memperhatikan kegiatan sehari-hari anak-anak (sambil lalu) sebagai bagian dari learning cultures. Hal tersebut diwujudkan dimulai dengan proses belajar melalui aktivitas sehari-hari seperti diajarkan mencuci pakaian sendiri, dibiasakan melaksanakan ibadah sholat lima waktu dan diajarkan bahasa Arab. Sedangkan pelaksanaan teaching cultures dilakukan dimulai sejak anak berada di taraf pendidikan SMA- perguruan tinggi melalui pelatihan keterampilan, misalnya mengajarkan pelatihan membuat makanan tahu dan mengajarkan baca tulis kitab suci Al-Qur’an kepada adik-adik asuh. Sesuai dengan visi misi panti dan hasil dari kepribadian anak asuh yakni berpendidikan hingga masuk perguruan tinggi, terbiasa dengan nilai-nilai tanggung jawab dan kemandirian untuk membangun masa depannya menjadi lebih baik meskipun dalam keadaan tidak mampu secara ekonomi (dhuafa) maupun yatim/piatu dan yatim piatu.

Actions (login required)

View Item