KARINA PRAMUDITA, 101311133237 (2017) APLIKASI REGRESI COX UNTUK ANALISIS FAKTOR KECEPATAN KEKAMBUHAN STROKE ( Studi Kasus di RSAU dr. Esnawan Antariksa Halim Perdana Kusumah Jakarta ). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ARILANGGA.

Preview	Text (Abstrak) FKM. 260-17 Pra a - abstrak.pdf Download (172kB) | Preview
	Text (Fulltext) FKM. 260-17 Pra a - sec.pdf Restricted to Registered users only until 2 October 2020. Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Kejadian kekambuhan stroke pada pasien dengan riwayat stroke sebelumnya dapat meningkatkan risiko kecacatan dan kematian, serta meningkatkan biaya perawatan. Kejadian kekambuhan stroke dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko yang masih dimiliki pasca stroke dan memerhatikan lama waktu hingga terjadinya kejadian stroke berulang pasca serangan pertama stroke. Lama waktu hingga terjadinya kekambuhan stroke sebagai variabel respon dapat dianalisis menggunakan regresi Cox. Tujuan penelitian adalah mengaplikasikan regresi cox untuk analisis faktor kecepatan kekambuhan stroke. Jenis penelitian adalah penelitian terapan pada data sekunder. Sampel penelitian berjumlah 178 orang adalah pasien stroke pertama yang terdaftar di instalasi rawat inap periode bulan Januari hingga Desember 2011 kemudian dilakukan pengamatan terhadap kejadian stroke berulang hingga bulan Februari 2017 yang tercatat pada rekam medis. Teknik analisis menggunakan regresi Cox pada faktor risiko kecepatan kekambuhan stroke di RSAU dr. Esnawan Antariksa Halim Perdana Kusumah Jakarta. Hasil analisis menunjukkan rata-rata waktu untuk terjadinya kekambuhan stroke pada pasien stroke secara umum adalah 1471 hari (4 tahun 11 hari). Kecepatan kekambuhan stroke memiliki risiko yang sama antar kategori obesitas. Pasien dengan umur ≥ 55 tahun, ada riwayat hipertensi, diabetes mellitus, dislipidemia, dan kelainan jantung memiliki risiko lebih besar untuk mengalami kekambuhan stroke. Tidak ada pengaruh pada faktor risiko jenis kelamin terhadap kecepatan kekambuhan stroke. Pasien stroke dengan umur ≥ 55 tahun memiliki risiko kecepatan kekambuhan stroke 3,090 kali kemungkinannya daripada pasien stroke dengan kategori umur < 55 tahun, Pasien stroke dengan riwayat hipertensi memiliki risiko kecepatan kekambuhan stroke sebesar 5,594 kali kemungkinannya daripada pasien stroke dengan riwayat tidak ada hipertensi, pasien stroke dengan riwayat diabetes mellitus memiliki risiko kecepatan kekambuhan stroke sebesar 1,912 kali kemungkinannya daripada pasien stroke dengan riwayat tidak ada diabetes mellitus, pasien stroke dengan riwayat dislipidemia memiliki risiko kecepatan kekambuhan stroke sebesar 2,153 kali kemungkinannya daripada pasien stroke dengan riwayat tidak ada dislipidemia, dan pasien stroke dengan riwayat kelainan jantung memiliki risiko kecepatan kekambuhan stroke sebesar 2,321 kali kemungkinannya daripada pasien stroke dengan riwayat tidak ada kelainan jantung. Saran untuk penelitian selanjutnya agar mengembangkan model perluasan dari regresi cox pada variabel tidak memenuhi asumsi proportional hazard dan menambah variabel lain yang berisiko terhadap kecepatan kekambuhan stroke. Bagi penderita diabetes mellitus dan memiliki riwayat kelainan jantung, perlu melakukan check-up rutin agar tidak mengalami kekambuhan stroke

Actions (login required)

View Item