PUTUSAN CONDEMNATOIR SEBAGAI SYARAT UTANG DALAM PENGAJUAN PERMOHONAN PAILIT

RANDITYO BIMA MADHITA, S.H., 031514253041 (2017) PUTUSAN CONDEMNATOIR SEBAGAI SYARAT UTANG DALAM PENGAJUAN PERMOHONAN PAILIT. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (abstrak)
abstrak.pdf

Download (59kB) | Preview
[img] Text (full text)
TESIS BIMA.compressed.pdf
Restricted to Registered users only until 10 October 2020.

Download (782kB)

Abstract

Dalam pengaturan hukum kepailitan di Indonesia menganut konsep utang dalam artian luas yaitu berupa kewajiban membayar sejumlah uang yang timbul dari perjanjian dan undang-undang. Kemudian untuk melakukan pembuktian adanya utang tersebut dapat dibuktikan secara sederhana yaitu berupa fakta utang yang telah jatuh waktu dan tidak dibayar. Berdasarkan pengaturan tersebut maka dalam kasus tertentu debitor dimohonkan pailit oleh beberapa kreditor dengan dasar tidak terpenuhinya putusan condemnatoir yang telah memiliki kekuatan hukum tetap. Hal ini terjadi karena adanya kemudahan syarat untuk mengajukan permohonan pailit terhadap debitor yang telah lalai untuk melakukan suatu kewajiban untuk membayar sejumlah uang. Dengan hal ini perlu dikaji lebih lanjut mengenai pembuktian dengan dasar putusan condemnatoir dan penerapan asas ne bis in idem dalam putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dikarenakan dikarenakan penelitian ini mencoba untuk mengkaji norma hukum yang terdapat dalam peraturan-peraturan perundangan yang berlaku terkait dengan Hukum Acara Perdata serta terkait dengan hukum kepailitan yaitu Herzine Inlandsch Reglement (HIR) atau Rechtreglement voor de Buitengewesten (RBG) dan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Putusan condemnatoir dapat dijadikan suatu bukti adanya utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih karena didalam putusan condemnatoir yang berkekuatan hukum tetap memiliki kekuatan pembuktian terhadap kebenaran peristiwa yang telah ditetapkan. Sedangkan asas ne bis in idem tidak dapat diterapkan karena dasar gugatan dalam putusan condemnatoir merupakan gugatan untuk menghukum pihak tergugat untuk melakukan suatu prestasi, sedangkan dalam permohonan pailit yang diajukan pemohon ditujukan untuk memberikan status pailit bagi debitor atas dasar adanya utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih serta adanya dua atau lebih kreditor.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKB KK-2 TMK 137/17 Mad p
Uncontrolled Keywords: Putusan Condemnatoir, Kepailitan, Utang
Subjects: K Law
Divisions: 03. Fakultas Hukum > Magister Kenotariatan
Creators:
CreatorsNIM
RANDITYO BIMA MADHITA, S.H., 031514253041UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorM. Hadi Shubhan, Dr., S.H., C.N., M.H.UNSPECIFIED
Depositing User: Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id
Date Deposited: 09 Oct 2017 20:59
Last Modified: 09 Oct 2017 20:59
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/63154
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item