PERBEDAAN KADAR INTERFERON GAMMA SERTA INTERLEUKIN-10 PADA KULTUR PBMC KELOMPOK TB PARU AKTIF, LATEN, DAN ORANG SEHAT PASCA STIMULASI ANTIGEN FUSI ESAT-6 - CFP-10

I Gusti Ayu Wiradari Tedja, dr, NIM011318156307 (2017) PERBEDAAN KADAR INTERFERON GAMMA SERTA INTERLEUKIN-10 PADA KULTUR PBMC KELOMPOK TB PARU AKTIF, LATEN, DAN ORANG SEHAT PASCA STIMULASI ANTIGEN FUSI ESAT-6 - CFP-10. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (abstrak)
abstrak.pdf

Download (421kB) | Preview
[img] Text (full text)
Karya Akhir [dr. IG Ayu Wiradari T]_0.pdf
Restricted to Registered users only until 2 November 2020.

Download (2MB)

Abstract

tuberculosis, masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia maupun di dunia. Kegagalan mengontrol epidemi TB karena kurang efektifnya vaksin yang tersedia saat ini. Respons imun protektif terhadap M. tuberculosis didominasi oleh imunitas seluler dan sedikit imunitas humoral. IFN-γ dan IL-10 memiliki peran dalam proteksi terhadap M. tuberculosis maupun patogenesis TB. Antigen Fusi ESAT-6 – CFP-10 memiliki antigenisitas yang kuat terhadap sel T dan menstimulasi sangat kuat respons imun seluler yang spesifik, sehingga dapat memberikan keuntungan dalam respons imun yang bersifat proteksi terhadap infeksi M. tuberculosis. Tujuan penelitian adalah mengetahui perbedaan kadar interferon gamma serta interleukin-10 pada kultur PBMC penderita TB paru aktif, laten, dan orang sehat pasca stimulasi antigen fusi ESAT-6 – CFP-10. Metode: Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu in vitro di dalam laboratorium pada kultur PBMC yang distimulasi antigen fusi ESAT-6 CFP-10 M. tuberculosis pada kelompok TB paru aktif, laten, dan orang sehat. Kadar Interferon Gamma dan Interleukin-10 diukur dengan metode ELISA. Hasil dianalisis dengan Uji t 2 sampel bebas dan Analisis Varian. Hasil : Kadar rerata IFN-γ pasca stimulasi antigen fusi ESAT-6 – CFP-10 tidak berbeda (p = 0,359) pada kelompok TB paru aktif (0,07 – 2114), laten (6,84 – 1381), dan orang sehat (1,88 – 1807,70). Tidak terdapat perbedaan kadar rerata IL-10 pasca stimulasi antigen fusi ESAT-6 – CFP-10 (p = 0,712), pada kelompok TB paru aktif (16,70 – 328,80), laten (29,70 – 323,60), dan orang sehat (31,30 0 958).

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKA KK PPDS.PK 04/17 Ted p
Uncontrolled Keywords: tuberkulosis, interferon gamma, interleukin-10, antigen fusi ESAT-6 – CFP-10
Subjects: R Medicine > RB Pathology
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran > Patologi Klinik
Creators:
CreatorsNIM
I Gusti Ayu Wiradari Tedja, dr, NIM011318156307NIM011318156307
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorJusak Nugraha, Prof. Dr. , dr., MS., Sp.PK(K)UNSPECIFIED
Depositing User: Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id
Date Deposited: 01 Nov 2017 17:16
Last Modified: 01 Nov 2017 17:16
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/65422
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item