Jayarasti Kusumanegara, dr. (2017) Kestabilan Teknik Interlocking Sternotomy pada Sternum Kambing Jawa (Capra aegagrus hircus) secara in Vitro Berdasarkan Analisis Biomekanik. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (abstrak) abstrak.pdf Download (305kB) | Preview
	Text (full text) PDF TUGAS AKHIR JAYARASTI -BUAT PERPUSTAKAAN.pdf Restricted to Registered users only until 3 November 2020. Download (3MB)

Abstract

Kestabilan aproksimasi sternum merupakan faktor penting dalam mencegah komplikasi paska sternotomi pada operasi jantung yang diakibatkan oleh sternum yang tidak stabil. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan teknik interlocking sternotomy dengan teknik straight sternotomy. Metode : Penelitian secara in vitro ini menggunakan 42 tulang sternum kambing. Ada sebanyak 21 sternum yang dilakukan interlocking sternotomy dan 21 sternum lainnya dilakukan straight sternotomy. Sternotomi dilakukan dengan menggunakan gergaji kayu manual. Kedua belahan sternum difiksasi dengan jahitan figure of eight menggunakan kawat stainless steel dengan ukuran 6 metric. Uji biomekanik yant terdiri dari uji transversal shear, longitudinal shear, dan lateral distraction dilakukan pada tiap kelompok (7 sternum tiap jenis pengujian) dengan pembebanan mulai dari 100 Newton hingga 400 Newton dengan frekuensi 0,2 Hertz. Besar pergeseran (dalam mm) diukur tiap tingkatan pembebanan. Hasil : Rata-rata luas permukaan fragmen sternum pada interlocking sternotomy (19,6 cm2) lebih besar dibandingkan pada straight sternotomy (18,2 cm2). Pada uji longitudinal shear dan transversal shear, interlocking sternotomy lebih baik dibandingkan straight sternotomy dan perbedaannya secara statistik bermakna (p<0,05). Namun pada uji lateral distraction, tidak terdapat perbedaan bermakna pada kedua teknik tersebut (p>0,05).

Actions (login required)

View Item