INDRA MULYAWAN, drg., 020810238 G (2017) EKSPRESI TUMOR NECROSIS FACTOR – Alfa DAN MATRIX METALLOPROTEINASE – 13 PASCA IMPLANTASI SUBKUTAN DEMINERALIZED FREEZE DRIED BOVINE CORTICAL BONE MEMBRANE ( Penelitian Eksperimental Laboratoris In Vivo Pada Rattus Norvegicus Strain Wistar ). Thesis thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) PPDGS.BMM.01.17 . Mul.e - ABSTRAK.pdf Download (300kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) PPDGS.BMM.01.17 . Mul.e - SEC.pdf Restricted to Registered users only until 28 November 2020. Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang : Guided Bone Regeneration (GBR) adalah metode bedah dengan tujuan meningkatkan massa tulang pasien. Metode ini mengkombinasikan bone graft dengan tissue barrier yang dapat diserap tubuh (absorbable). Tissue barrier / membran yang baik, bersifat : (1) mencegah invasi jaringan lunak ke defek tulang, (2) aplikasi klinis mudah, (3) menciptakan dan mempertahankan ruang (space maintain), (4) melekat stabil di jaringan sekitar, (5) biocompatible. Jenis membran yang digunakan dalam prosedur GBR : (1) absorbable ; (2) non-absorbable membrane. Keunggulan absorbable membrane : (1) tidak perlu prosedur pengambilan membran kembali, (2) keseluruhan biaya perawatan lebih rendah, (3) menurunkan angka resiko morbiditas pada pasien. Demineralized Freeze Dried Bovine Cortical Bone Membrane (DFDBCBM) merupakan membran kolagen yang terbuat dari bagian tulang kortikal bovine. Pembuatannya melalui proses demineralisasi, bertujuan menghilangkan komponen mineral tulang korteks hingga diperoleh matriks serabut kolagen berbentuk lamellar, dengan kandungan mayoritas kolagen tipe I. Biomaterial ini memiliki keuntungan biaya perawatan keseluruhan lebih terjangkau, karena biaya produksi yang tidak tinggi. Jason® Membrane / Bovine Pericardium Collagen Membrane (BPCM) adalah membran yang berasal dari jaringan perikardium, berbasis kolagen, mayoritas tipe I dan sedikit tipe III, diproduksi oleh Botiss Dental Biomaterials GmBH (Gesellschaft mit Beschrankter Haftung) Jerman. Membran ini mampu bertahan selama 12 - 28 minggu dalam proses biodegradasinya. Tujuan : Menganalisis mekanisme biomolekuler dalam proses biodegradasi antara DFDBCBM dengan BPCM pasca implantasi subkutan pada rattus norvegicus strain Wistar melalui pengamatan ekspresi TNF- dan MMP-13. Metode : Penelitian eksperimental dengan mengamati ekspresi (banyak jumlah sel) TNF- dan MMP-13 melalui pemeriksaan IHC antara DFDBCBM sebagai kelompok perlakuan dan BPCM sebagai kelompok kontrol pasca implantasi subkutan pada rattus norvegicus strain Wistar di hari ke 2, 5, 7, 14, 21 dan 28. Hasil : Tidak terdapat perbedaan signifikan ekspresi TNF- dan MMP-13, serta tidak terdapat korelasi antara kedua ekspresi tersebut dalam proses biodegradasi DFDBCBM dan BPCM pasca implantasi secara subkutan. Kesimpulan : DFDBCBM berpotensi untuk diaplikasikan secara klinis dalam prosedur GBR.

Actions (login required)

View Item