Afia Mutiara Pambayun, 071311433046 (2017) Perilaku Konsumtif Atlet (Studi Tentang Perilaku Konsumtif di Kalangan Atlet Basket Surabaya Fever dan CLS Knights Kota Surabaya). Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) Fis.S.55.17 . Pam.p - ABSTRAK.pdf Download (54kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) Fis.S.55.17 . Pam.p - SEC.pdf Restricted to Registered users only until 18 December 2020. Download (1MB) | Request a copy
Preview	Text (FULL ARTICLE) Fis.S.55.17 . Pam.p - JURNAL.pdf Download (342kB) | Preview

Abstract

Waktu luang merupakan cara sesorang merayakan kebebasannya setelah melakukan berbagai kewajiban yang dilakukan sehari-hari, dalam hal ini termasuk atlet basket profesional di Kota Surabaya yaitu CLS Knights dan Surabaya Fever. Salah satu cara yang dilakukan untuk mengisi waktu luang para atlet tersebut yaitu dengan melakukan berbagai tindakan konsumtif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perilaku konsumtif atlet basket CLS Knights dan Surabaya Fever di Kota Surabaya. Studi ini menggunakan penelitian kualitatif dengan paradigm kritis sebagai pisau analisis. Landasan teori yang dipilih dalam penelitian ini adalah teori Leisure Class Thorstein Veblen. Peneliti menggunakan metode purposive yang dilakukan dengan memilih karakter informan yang diinginkan untuk menjaga kesesuaian data penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah Informan telah memiliki perencanaan keuangan yang baik dengan didasari fakta bahwa mereka menggunakan sebagian uang untuk ditabung, maupun menjadikan gaji sebagai modal usaha sampingan. Meskipun begitu, informan seringkali tidak konsisten terhadap perencanaanperencanaan yang telah mereka bangun karena seringkali mengikuti nafsu untuk berbelanja secara spontan. Adanya keinginan untuk diterima di kelas sosialnya mengakibatkan terjadinya persaingan antar anggota klub untuk menampilkan citra diri sebagai atlet basket profesional agar menonjol diantara rekan-rekannya yang lain. Para atlet basket menghabiskan waktu luang mereka di tempat-tempat yang menawarkan banyak hiburan seperti pusat perbelanjaan, tempat wisata, café, bar, dan lain sebagainya. Kadangkala mereka juga memilih untuk pergi ke luar negeri bila mempunyai waktu luang yang cukup panjang karena dinilai lebih menyenangkan dan bisa mengusir rasa jenuh karena aktivitas mereka yang padat. Informan mengaku mereka mempunyai kebanggaan tersendiri terhadap perilaku konsumtif yang mereka lakukan. Mereka merasa puas karena gengsi yang mereka dapatkan.

Actions (login required)

View Item