MUHAMMAD NUR HIDAYAT, 071514753008 (2017) HEGEMONI NEGARA DAN WACANA DALAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA. Thesis thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (ABSTRAK)
TSO 17-17 Hid h Abstrak.pdf Download (14kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
TSO 17-17 Hid h Sec.pdf Restricted to Registered users only until 19 December 2020. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Salah satu usaha pemerintah dalam mengatasi ledakan penduduk adalah melalui program keluarga berencana. Program keluarga berencana bertujuan untuk mengurangi jumlah fertilitas yang tinggi. Desa bandung merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Diwek, Jombang dengan pencapaian jumlah akseptor tertinggi apabila dibandingkan dengan desa lain di Kecamatan Diwek. Pada awalnya desa tersebut merupakan desa paling sedikit jumlah akseptor dan pencapaian penggunaan alat kontrasepsi. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, desa tersebut menjadi desa dengan jumlah akseptor aktif paling tinggi. KB tidak lagi dijadikan sebuah momok pada pelaksanaannya melainkan di jadikan sebagai sebuah kebenaran dalam hidupnya. Untuk itu dapat dirumuskan bagaimana praktik hegemoni negara terhadap pelaksanaan program keluarga berencana dan bagaimana akseptor KB mewacanakan mengenai program keluarga berencana. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma kritis. Paradigma kritis bertujuan untuk mengungkap dan memahami kelompok sosial yang dikekang dan ditundukan dengan perspektif hegemoni Gramsci dan praktik kekuasaan Michel Foucault. Pengumpulan data melalui tahap observasi partisipasi dan wawancara tidak terstruktur secara mendalam. Unit subyek dalam penelitian ini yaitu akseptor KB aktif dengan tiga kriteria infroman. Penentuan subyek informan menggunakan snowball berjumlah informan 10 orang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hegemoni yang dilakukan oleh negara melalui beberapa cara yang pertama dengan program lintas sectoral antar instansi seperti puskesmas, dinas kesehatan, kodim, dan polsek setempat. Kedua, setiap instansi mempunyai program tersendiri yang dilaksanakan dengan program lintas sectoral seperti CTU dan wacana KB gratis. Ketiga, negara melalui intelektual organic dan tradisional menggunakan konseling atau KIE untuk mendapatkan kosensus bersama dari kelompok terhegemoni. Selain itu untuk menjadikan pasangan usia subur menggunakan alat kontrasepsi melalui beberapa mekanisme, yakni pendisiplinan tubuh melalui regulasi, panopticon, dan rayuan. Disetiap bentuk kekuasaan pasti ada anti – kekuasaan. Bentuk anti kekuasaan yang dilakukan oleh akseptor yaitu dengan mereproduksi wacana dua anak lebih baik menjadi mengatur jarak anak sesuai dengan kemampuan individu masing – masing.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK2 TSO 17/17 Hid h | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Akseptor, KB, Hegemoni, Kekuasaan | |||||||||
Subjects: | H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman > HQ1-2044 The Family. Marriage. Women > HQ503-1064 The family. Marriage. Home > HQ760-767.7 Family size | |||||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Magister Ilmu Sosiologi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Mr Binkol2 2 | |||||||||
Date Deposited: | 19 Feb 2018 16:36 | |||||||||
Last Modified: | 19 Feb 2018 16:36 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/68362 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |