KARAKTERISTIK BONE MARROW MESENCHYMAL STEM CELLS PADA EARLY PASSAGE DAN LATE PASSAGE YANG DIKULTUR DENGAN KONDISI HIPOKSIA (OKSIGEN 1%)

Erreza Rahadiansyah, dr. (2018) KARAKTERISTIK BONE MARROW MESENCHYMAL STEM CELLS PADA EARLY PASSAGE DAN LATE PASSAGE YANG DIKULTUR DENGAN KONDISI HIPOKSIA (OKSIGEN 1%). Thesis thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (abstrak)
abstrak.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (cover)
cover.pdf
Restricted to Registered users only until 10 January 2021.

Download (4MB)
[img] Text (isi)
isi.pdf
Restricted to Registered users only until 10 January 2021.

Download (5MB)

Abstract

Latar belakang : BMMSC merupakan salah satu sumber sel potensial untuk kedokteran regeneratif. Pluripotensi dan multipotensi merupakan sifat sel punca yang harus tetap dapat dipertahankan dalam kultur sel. Selain itu, diferensiasi spontan ke suatu progenitor juga dapat terjadi saat kultur sel punca. Kondisi hipoksia dianggap sebagai kondisi fisiologis yang normal dan dibutuhkan oleh sel punca seperti saat berada dalam tubuh ( niche ). Namun demikian belum diketahui secara jelas bagaimana pengaruh kultur dengan kondisi hipoxia terhadap karakteristik BMMSC pada early passage dan late passage. Tujuan : Menganalisis karakteristik pluripotensi, multipotensi dan diferensiasi osteoblastik BMMSC pada early passage dan late passage yang dikultur dengan kondisi hipoksia (oksigen 1%). Metode : Penelitian experimental laboratoris. Karakteristik pluripotensi (OCT4 dan SOX2) multipotensi (CD105) serta diferensiasi spontan osteoblastik (deposisi kalsium) dari bone marrow mesenchymal stem cell kelinci yang dikultur pada kondisi hipoksia (oksigen 1%) dan normoksia (oksigen 20%) dinilai pada early passage dan late passage. Hasil : Setelah dikultur hingga late passage, terdapat penurunan yang signifikan (p<0,05) dari ekspresi gen puripotency SOX2 dan gen multipotency CD105 dibanding pada early passage, baik pada kelompok normoksia maupun hipoksia. Namun demikian gen pluripotency OCT4 pada kelompok hipoksia tidak mengalami penurunan berarti (p>0,05) setelah dikultur hingga late passage. Dan secara keseluruhan, BMMSC yang dikultur pada kondisi hipoksia mengekspresikan gen pluripotensi dan multipotensi yang lebih tinggi (p<0,05) dibanding pada kelompok normoksia baik pada early passage maupun late passage. Sedangkan deposisi kalsium (Alizarin S) pada kelompok hipoksia lebih rendah (p<0,05) dibanding kelompok normoksia baik pada early passage maupun late passage. Lebih lanjut, tidak terdapat peningkatan bermakna (p>0,05) dari deposisi kalsium pada kelompok hipoksia setelah dikultur hingga late passage. Kesimpulan : BMMSC yang dikultur dengan kondisi hipoksia pada early passage memiliki pulripotensi dan multipotensi yang lebih baik dari kultur hingga late passage. Selain itu, kultur dengan kondisi hipoksia hingga late passage tetap mampu mempertahankan pluripotensi BMMSC serta menekan terjadi diferensiasi spontan BMMSC.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKA KK PPDS.IOT 02/17 Rah k
Uncontrolled Keywords: BMMSC, hipoxia, early passage, late passage
Subjects: R Medicine > RD Surgery > RD701-811 Orthopedic surgery
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran > Orthopaedi dan Traumatologi
Creators:
CreatorsNIM
Erreza Rahadiansyah, dr.UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorFerdiansyah, dDr.,dr.,Sp.OT(K)UNSPECIFIED
Depositing User: Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id
Date Deposited: 09 Jan 2018 22:48
Last Modified: 09 Jan 2018 22:48
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/68860
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item