Hubungan Kadar Betha2 Mikroglobulin Serum Terhadap Rasio BCR-ABL Pada Pasien Leukemia Granulositik Kronik (LGK) Dengan Terapi Tyrosin Kinase Inhibitor

Budiono Raharjo, NIM011519079301 (2018) Hubungan Kadar Betha2 Mikroglobulin Serum Terhadap Rasio BCR-ABL Pada Pasien Leukemia Granulositik Kronik (LGK) Dengan Terapi Tyrosin Kinase Inhibitor. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (Abstrak)
PPDS.PK. 01-18 Rah h Abstrak.pdf

Download (725kB) | Preview
[img] Text (fulltext)
PPDS.PK. 01-18 Rah h.pdf
Restricted to Registered users only until 28 February 2021.

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Latar Belakang: Leukemia Granulositik Kronik (LGK) merupakan suatu penyakit mieloproliferatif akibat adanya translokasi kromosom (9;22), yang ditandai dengan adanya peningkatan proliferasi sel induk hematopoetik seri mieloid pada berbagai tingkat diferensiasi. Pemantauan BCR-ABL sangat penting untuk melihat respon terapi dari LGK terutama melihat respon molekuler. Ekspresi BCR-ABL saja tidak cukup untuk progresifitas dari fase kronik ke fase akselerasi atau krisis blast dari LGK. 2 microglobulin merupakan prognostik yang sangat penting dalam penyakit LGK Tujuan: mengetahui adanya hubungan kadar 2 microglobulin serum terhadap jumlah perubahan rasio BCR-ABL pada pasien LGK setelah terapi dengan tyrosine kinase inhibitor. Metode: penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan potong-lintang pada kelompok pasien LGK yang telah diterapi dengan imatinib selama 18-24 bulan yang pada evaluasi BCR-ABL telah mengalami remisi dan yang resisten yang berkunjung ke Poliklinik Hematologi serta yang di rawat di bagian Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin Kalimantan Selatan, selama bulan Juni 2016 sampai November 2017 (1.5 tahun). Pemeriksaan BCR ABL dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) GeneXpert. Pemeriksaan 2 microglobulin serum menggunakan reagen biomeriaux dan menggunakan metode Enzyme-Linked Fluourescent Assay (ELFA) Hasil: Ditemukan 34 sampel tetapi hanya 15 sampel yang termasuk dalam kriteria inklusi. Dari 15 sampel ditemukan hubungan kadar kadar β2 Microglobulin sebelum dan sesudah terapi ditemukan koefisien korelasi 0,867 dengan nilai signifikan (<5%). Hubungan antara kadar β2 Microglobulin dengan perubahan (BCR-ABL setelah terapi dengan BCR-ABL sebelum terapi) didapatkan nilai signifikansi 0,687 (>5%), perubahan kadar β2 Microglobulin berhubungan dengan perubahan BCR-ABL sesudah terapi, dimana kadar β2 Microglobulin akan mengalami penurunan sejalan dengan penurunan BCR-ABL. Simpulan: Terdapat hubungan perubahan kadar 2 microglobulin serum sebelum dan sesudah terapi terhadap jumlah perubahan rasio BCR-ABL pada pasien LGK setelah terapi dengan tyrosine kinase inhibitor. Ada penurunan rasio BCR-ABL pada pasien LGK setelah terapi dengan tyrosine kinase inhibitor, dimana rasio BCR-ABL sebelum terapi dengan tyrosine kinase inhibitor lebih tinggi daripada sesudah terapi dengan tyrosine kinase inhibitor.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKA KK PPDS.PK. 01-18 Rah h
Uncontrolled Keywords: LGK, Tyrosin Kinase Inhibitor, Betha2 Mikroglobulin, Rasio BCR-ABL
Subjects: R Medicine > RB Pathology > RB37-56.5 Clinical pathology. Laboratory technique
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran > Patologi Klinik
Creators:
CreatorsNIM
Budiono Raharjo, NIM011519079301NIM011519079301
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorFery Hudowo Sudewo, dr., MS., Sp.PK (K)UNSPECIFIED
Depositing User: Tatik Poedjijarti
Date Deposited: 27 Feb 2018 19:06
Last Modified: 27 Feb 2018 19:06
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/70154
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item