Ananditya Sukma Dewi Utami, NIM011218186305 (2018) STRATEGI KOPING DAN FUNGSI KELUARGA SEBAGAI FAKTOR RISIKO RELAPSE PADA KETERGANTUNGAN NAPZA. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (Abstrak)
PPDS.IKJ. 01-18 Uta s Abstrak.pdf Download (28kB) | Preview |
|
Text (fulltext)
PPDS.IKJ. 01-18 Uta s.pdf Restricted to Registered users only until 22 March 2021. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Latar Belakang : Lebih dari separuh pecandu yang menjalani rehabilitasi akan mengalami relapse. Strategi koping dan fungsi keluarga sering dihubungkan dengan kejadian relapse pada kasus adiksi NAPZA Tujuan :Mengetahui hubungan antara strategi koping dan fungsi keluarga terhadap kejadian relapse pada pecandu NAPZA Metode : Studi observasional analitik desain case-control dan total sampling di Balai besar rehabilitasi BNN Lido Bogor bulan Agustus 2017. Variabel tergantung adalah relapse menggunakan NAPZA, variabel bebas strategi koping dan fungsi keluarga. Kriteria inklusi kelompok kasus: didiagnosis sindrom ketergantungan, bersedia menjadi responden, penah menjalani program rehabilitasi NAPZA, pernah abstinen minimal 6 bulan dan saat ini masuk rehabilitasi kembali. Kriteria inklusi kelompok kontrol : konselor balai besar rehabilitasi BNN, pernah menjalani rehabilitasi NAPZA, saat ini abstinen minimal 6 bulan. Analisis statistik menggunaan Fisher’s exact dan Mann-Whitney dengan signifikansi bila p<0,05. Hasil Penelitian : Respon rate 87,5%, jumlah responden kelompok kasus 23 orang, kelompok kontrol 26 orang. Walaupun dari analisis statistik tidak ada hubungan antara strategi koping dan relapse (p=0,076) namun terdapat perbedaan dimana strategi koping escape-avoidance (x̅ kasus 13,00, x̅ kontrol 7,08) dan distancing (x̅ kasus 9,43, x̅ kontrol 7,04) lebih sering digunakan pecandu yang relapse, sementara positive reappraisal (x̅ kasus12,52, x̅ kontrol 16,31) dan planful problem solving (x̅ kasus 10,04, x̅ kontrol 13,42) lebih sering digunakan pecandu tidak relapse. Analisis hubungan fungsi keluarga dan relapse didapatkan p = 0,048 dengan OR 3,66 (95%, CI 1,11, 12,01) Kesimpulan : Tidak ada hubungan penggunaan strategi koping terhadap kejadian relapse, sementara disfungsi keluarga berisiko lebih besar terhadap kejadian relapse pada adiksi NAPZA.
Item Type: | Thesis (Thesis) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK PPDS.IKJ. 01-18 Uta s | ||||||
Uncontrolled Keywords: | strategi koping, fungsi keluarga, pecandu, relapse | ||||||
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine > RC0321 Neuroscience. Biological psychiatry. Neuropsychiatry | ||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran > Ilmu Kedokteran Jiwa | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | ||||||
Date Deposited: | 21 Mar 2018 20:19 | ||||||
Last Modified: | 21 Mar 2018 20:19 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/71129 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |