FANY ISAURA SUHERMAN, 031514253050 (2018) HAK ISTERI KEDUA YANG TIDAK MEMILIKI KETURUNAN TERHADAP HARTA PENINGGALAN SUAMI BERDASARKAN HUKUM WARIS ISLAM. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK_TMK.90 18 Suh h.pdf Download (33kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FULLTEXT_TMK.90 18 Suh h.pdf Restricted to Registered users only until 2 July 2021. Download (788kB) | Request a copy

Abstract

Pernikahan adalah ikatan jasmani dan rohani, janji yang diucapkan langsung kepada Tuhan, dalam prakteknya harus ada pertimbangan, kesungguhan dan kesadaran yang tinggi. Poligami memang tidak terlarang tetapi itu bukan keharusan untuk dilaksanakan. Yang harus lebih diperhatikan lagi dari dampak perkawinan poligami adalah ketika sang suami telah meninggal dunia dan meninggalkan harta peninggalan. Pembagian warisan harus adil dan setara. Seharusnya tidak merugikan pihak manapun, baik pihak keluarga dari pernikahan dengan istri pertama atau pihak keluarga dari pernikahan dengan istri kedua. Setiap pewaris dzawil furud atau ashabah harus secara jelas dan sesuai dengan bagiannya sesuai dengan Al Qur'an karena keadilan atas perintah Allah harus ditegakkan meskipun kemungkinan perselisihan antara keluarga istri pertama dan keluarga istri kedua adalah sangat mungkin terjadi

Actions (login required)

View Item