Rizki Anestesia, NIM011228066303 (2018) ANALISIS PENANGANAN PASIEN SEPSIS DAN SYOK SEPSIS TIGA JAM DAN ENAM JAM PERTAMA DI RUANG RESUSITASI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA. Thesis thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (Abstrak)
PPDS.AT.06-18 Ane a Abstrak.pdf Download (115kB) | Preview |
|
Text (Fulltext)
PPDS.AT.06-18 Ane a.pdf Restricted to Registered users only until 8 October 2021. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Latar Belakang: Infeksi merupakan salah satu dari tiga penyebab kematian terbanyak di seluruh dunia. Kebanyakan dari infeksi tersebut berkembang menjadi sepsis, yaitu sindrom klinis yang berat dan fatal yang ditandai dengan adanya disfungsi organ . Komite Surviving Sepsis Campaign tahun 2016 menerbitkan petunjuk penanganan sepsis dan syok septik yang merupakan pembaruan petunjuk sebelumnya tahun 2012. Diharapkan dengan penerapan pembaharuan metode tersebut angka mortalitas dan morbiditas dapat ditekan. Oleh karena itu, perlu didapatkan data mengenai implementasi penggunaan petunjuk penanganan sepsis terbaru Indonesia, terutama di Surabaya. Metode: Penelitian deskriptif observasional dengan desain cross-sectional. Sampel diambil secara total dari populasi sebanyak 32 pasien dewasa dengan sepsis dan syok sepsis di ruang resusitasi RSUD DR. Seotomo, Surabaya. Penelitian dilakukan dengan mengambil data penanganan dan evaluasi penanganan sepsis dalam tiga jam pertama dan syok sepsis dalam enam jam pertama sesuai panduan SSC tahun 2016 dengan menggunakan lembar pengumpul data. Hasil : Penanganan sepsis berdasarkan bundle tiga jam pertama terpenuhi pada 75% sampel, sedangkan penanganan syok sepsis berdasarkan bundle enam jam pertama terpenuhi pada 50% sampel. Di antara komponen- komponen bundle sepsis dan syok sepsis tersebut, terdapat dua komponen yang kepatuhannya mencapai 100% yaitu kepatuhan terhadap komponen pemberian kristaloid 30 ml/kg dan pemberian vasopressor. Sedangkan kepatuhan terhadap komponen lainnya yaitu komponen pengukuran serum laktat awal sebesar 96,8%, pengambilan kultur darah sebesar 71,9%, pemberian antibiotika empiris sebesar 93,75%, pencapaian target SCVO2 sebesar 56,2 %, dan pemeriksaan laktat ulang 68,75 %. Nilai SOFA mempengaruhi outcome, dimana nilai SOFA yang lebih tinggi, dapat berkaitan dengan mortalitas yang lebih tinggi. Kesimpulan : Kepatuhan terhadap keseluruhan komponen bundle sepsis dan syok sepsis dalam tiga dan enam jam pertama adalah sebesar 46,88%, dimana angka ini masih rendah sehingga perlu dilakukan edukasi dan evaluasi lebih lanjut mengenai tatalaksana sepsis dan manfaatnya terhadap morbiditas dan mortalitas. Terdapat perbedaan yang signifikan nilai SOFA awal dan setelah 48 jam tatalaksana sepsis dan syok sepsis, yaitu terdapat penurunan nilai SOFA pada sebagian besar jumlah pasien yaitu 26 pasien (81,25%).
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK PPDS.AT.06-18 Ane a | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | PASIEN SEPSIS, SYOK SEPSIS | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RD Surgery > RD520-599.5 Surgery by region, system, or organ | |||||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran > Anestesiologi dan Reanimasi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | |||||||||
Date Deposited: | 08 Oct 2018 09:35 | |||||||||
Last Modified: | 08 Oct 2018 09:45 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/74424 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |