HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU, PERILAKU, LINGKUNGAN FISIK RUMAH, DAN TIM KELOMPOK KERJA DESA DENGAN KASUS BARU TUBERKULOSIS PARU BTA POSITIF (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Songgon Banyuwangi)

AYUDITA ISMIYANTI, 101411535021 (2018) HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU, PERILAKU, LINGKUNGAN FISIK RUMAH, DAN TIM KELOMPOK KERJA DESA DENGAN KASUS BARU TUBERKULOSIS PARU BTA POSITIF (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Songgon Banyuwangi). Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (ABSTRACT)
KKC KK FKM 187 - 18 Ism h-Abstrak.pdf

Download (20kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
KKC KK FKM 187 - 18 Ism h.pdf
Restricted to Registered users only until 9 October 2021.

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

CNR kasus baru tuberkulosis paru BTA positif di Kecamatan Songgon merupakan yang tertinggi pada tahun 2012, 2014, dan 2015 di Kabupaten Banyuwangi. Keberadaan penyakit ini sering dikaitkan dengan lingkungan yang tidak sehat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara karakteristik individu, perilaku, lingkungan fisik rumah, serta tim kelompok kerja penanganan TB paru tingkat desa dengan kasus baru tuberkulosis paru BTA positif di wilayah kerja Puskesmas Songgon Banyuwangi. Penelitian dengan desain case control ini menggunakan sampel sejumlah 45 orang, yang terdiri dari 15 orang kelompok kasus dan 30 orang kelompok kontrol. Sampel kasus dipilih dengan metode simple random sampling, sedangkan sampel kontrol merupakan tetangga kelompok kasus yang matching beradasarkan jenis kelamin. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kasus baru TB paru BTA positif di wilayah kerja Puskesmas Songgon, sedangkan variabel bebas terdiri dari variabel-variabel dalam faktor karakteristik individu, perilaku, lingkungan fisik rumah, dan tim kelompok kerja penganganan TB paru tingkat desa. Analisis data untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan terikat menggunakan uji statistik chi square. Hasil analisis menunjukkan bahwa 2 variabel dalam faktor lingkungan fisik rumah, yaitu pencahayaan kamar tidur (p= 0,043) dan ruang keluarga (p=0,039)berhubungan dengan kasus baru TB paru BTA positif, sedangkan 17 variabel lainnya tidak memiliki hubungan. Jika dilihat dari nilai OR, maka pencahayaan kamar tidur tidak memenuhi syarat memiliki risiko yang lebih besar untuk menyebabkan TB dibandingkan variabel lainnya, yaitu sebesar 4,667. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara variabel pencahayaan kamar tidur dan ruang keluarga dengan kasus baru TB paru BTA positif di wilayah kerja Puskesmas Songgon. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan dapat melakukan pencegahan penyakit TB dengan membuka jendela rumah minimal setiap pagi hari.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKC KK FKM 187/ 18 Ism h
Uncontrolled Keywords: pulmonary tuberculosis, smear, lighting, working group team
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA565-600 Environmental health
R Medicine > RC Internal medicine > RC306-320.5 Tuberculosis
Divisions: 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Creators:
CreatorsNIM
AYUDITA ISMIYANTI, 101411535021UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorCorie Indria Prasasti, S.KM., M.Kes.,UNSPECIFIED
Depositing User: Mrs. Djuwarnik Djuwey
Date Deposited: 09 Oct 2018 14:18
Last Modified: 09 Oct 2018 14:18
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/74497
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item