LELI IKA HARIYATI, 131611123002
(2018)
EFEKTIVITAS EKSTRAK ETHANOL SIRIH MERAH (Piper crocatum) TERHADAP PEYEMBUHAN LUKA PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus).
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Pada umumnya luka dapat sembuh dengan sendirinya. Luka akan mengalami
kegagalan penyembuhan jika ada faktor yang menghambat sehingga luka yang
awalnya biasa menjadi luar biasa sulit untuk sembuh. Tujuan dari penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui efektivitas ektrak sirih merah (piper crocatum)
terhadap penyembuhan luka insisi pada tikus putih (rattus norwegicus). Penelitian
ini adalah penelitian true eksperimen dengan desain time series control group
design Populasi terdiri dari 25 ekor tikus putih (rattus norwegicus) jantan yang
dibagi menjadi lima kelompok yaitu tiga kelompok perlakuan ektrak sirih merah
konsentrasi 15%, 30%, 45% dan dua kelompok kontrol yaitu kontrol positif
dengan povidone iodine 10%, dan kontrol negatif dengan basis gel. Luka insisi
dibuat pada punggung tikus putih berbentuk kotak dengan luas luka 1 cm2.
Variabel bebasnya adalah ekstrak sirih merah (piper crocatum) dan variabel
dependenya adalah penyembuhan luka insisi pada mencit (Mus musculus).
Perlakuan diberikan selama 14 hari. Pengumpulan data dilakukan dengan
mengobservasi proses penyembuhan luka pada fase inflamasi (kemerahan, edema,
dan adanya pus) dan pada fase proliferasi (jaringan granulasi dan penyempitan
luas luka). Data kemudian dianalisis dengan menggunakan Test of Homogenity of
Variances. Setelah memenuhi syarat uji parametrik tersebut, dilakukan uji One
Way Anova untuk mengetahui apakah terdapat varians data yang berbeda secara
bermakna atau tidak. Uji ini bermakna apabila nilai p<0,05. Setelah itu dilakukan
uji post hoc LSD untuk melihat kelompok yang lebih bermakna. Data yang tidak
normal uji distribusinya, dilakukan uji alternatif menggunakan uji Kruskal-Wallis
dan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney dengan tingkat kemaknaan p<0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak sirih merah (piper crocatum)
konsentrasi 15%, 30%, dan 45% memiliki perbedaan yang signifikan terhadap
kelompok kontrol positif dan negatif pada proses penyembuhan luka dengan
perbedaan kemerahan (p=0,003) pada hari ketiga, jaringan granulasi (p=0,038)
pada hari ketiga, dan penyempitan luas luka (p=0,048) pada hari kesembilan.
Dapat disimpulkan pemberian ekstrak sirih merah (piper crocatum) efektif
terhadap percepatan proses penyembuhan luka pada tikus putih (rattus
norwegicus) dengan dosis yang paling efektif konsentrasi 45%. Sehingga untuk
penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan pemeriksaan hispatologi agar
terlihat perubahan yang terjadi pada sel kolagen, sel PMN (neutrophile), sel
monosit, dan sel limfosit.
Item Type: |
Thesis
(Skripsi)
|
Additional Information: |
KKC KK FKP.N.204/18 Har e |
Uncontrolled Keywords: |
red betel extract (piper crocatum), wound incision, wound healing |
Subjects: |
R Medicine > R Medicine (General) > R5-920 Medicine (General) |
Divisions: |
13. Fakultas Keperawatan |
Creators: |
Creators | NIM |
---|
LELI IKA HARIYATI, 131611123002 | UNSPECIFIED |
|
Contributors: |
Contribution | Name | NIDN / NIDK |
---|
Thesis advisor | Kusnanto, Dr., S.Kp., M.Kes. | UNSPECIFIED | Thesis advisor | Agung Dwi Wahyu, Dr., dr., M.Si. | UNSPECIFIED |
|
Depositing User: |
mrs hoeroestijati beta
|
Date Deposited: |
12 Dec 2018 17:08 |
Last Modified: |
20 Dec 2018 10:13 |
URI: |
http://repository.unair.ac.id/id/eprint/76652 |
Sosial Share: |
|
|
|
Actions (login required)
|
View Item |