Kahexa Firman Ramadhan, NIM011511133153 (2018) TIPE KEPRIBADIAN PALING DOMINAN PADA KONDISI DEPRESI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf Download (260kB) |
|
Text (Fulltext)
FK PD 124 18.pdf Restricted to Registered users only until 28 December 2021. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, berikut ini adalah kesimpulan hasil penelitian mengenai hubungan tipe kepribadian metode MBTI dengan tingkat depresi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Jurusan Pendidikan Dokter Angkatan 2015 : 1. Jumlah sampel penelitian adalah 163 mahasiswa 2. Dengan menggunakan metode Kendall’s tau b pada program Minitab 16, didapatkan hasil bahwa p-value penelitian ini adalah 0.047 sehingga terdapat hubungan antara tipe kepribadian metode MBTI dengan tingkat depresi mahasiswa dengan skoring Beck’s Depression Inventory II. 3. Dengan menggunakan metode Chi-Square Test pada program Minitab 16, didapatkan hasil bahwa p-value penelitian ini adalah 0.088 sehingga tidak terdapat pengaruh antara tipe kepribadian metode MBTI terhadap tingkat depresi mahasiswa dengan skoring Beck’s Depression Inventory II. 4. Pada aspek Mind yang berisi Introverted dan Extraverted, jumlah mahasiswa yang berada pada kondisi depresi non-minimal lebih banyak pada tipe Introverted. Kemudian, menurut uji faktor resiko Cohort pada program Minitab 16, didapatkan hasil bahwa tipe Introverted mempunyai faktor resiko lebih tinggi daripada tipe Extraverted. 5. Pada aspek Energy yang berisi Intuitive dan Observant, jumlah mahasiswa yang berada pada kondisi depresi non-minimal lebih banyak pada tipe Observant. Kemudian, menurut uji faktor resiko Cohort pada program Minitab 16, didapatkan hasil bahwa tipe Observant mempunyai faktor resiko lebih tinggi daripada tipe Intuitive. 6. Pada aspek Nature yang berisi Thinking dan Feeling, jumlah mahasiswa yang berada pada kondisi depresi non-minimal lebih banyak pada tipe Feeling. Kemudian, menurut uji faktor resiko Cohort pada program Minitab 16, didapatkan hasil bahwa tipe Feeling mempunyai faktor resiko lebih tinggi daripada tipe Thinking. 7. Pada aspek Tactics yang berisi Judging dan Prospecting, jumlah mahasiswa yang berada pada kondisi depresi non-minimal lebih banyak pada tipe Prospecting. Kemudian, menurut uji faktor resiko Cohort pada program Minitab 16, didapatkan hasil bahwa tipe Propecting mempunyai faktor resiko lebih tinggi daripada tipe Judging. 8. Pada aspek Identity yang berisi Assertive dan Turbulent, jumlah mahasiswa yang berada pada kondisi depresi non-minimal lebih banyak pada tipe Turbulent. Kemudian, menurut uji faktor resiko Cohort pada program Minitab 16, didapatkan hasil bahwa tipe Assertive mempunyai faktor resiko lebih rendah daripada tipe Turbulent. 9. Pada kombinasi Mind dan Energy Aspect, didapatkan hasil melalui uji faktor resiko bahwa tipe Introverted Observant mempunyai faktor resiko depresi paling tinggi diantara kombinasi yang lain. Dan juga dapat disimpulkan bahwa aspek Mind lebih berpengaruh daripada aspek Energy untuk tingkat depresi. 10. Pada kombinasi Mind dan Nature Aspect, didapatkan hasil melalui uji faktor resiko bahwa tipe Introverted Feeling mempunyai faktor resiko depresi paling tinggi diantara kombinasi yang lain. Dan juga dapat disimpulkan bahwa aspek Mind lebih berpengaruh daripada aspek Nature untuk tingkat depresi. 11. Pada kombinasi Mind dan Tactics Aspect, didapatkan hasil melalui uji faktor resiko bahwa tipe Introverted Prospecting mempunyai faktor resiko depresi paling tinggi diantara kombinasi yang lain. Dan juga dapat disimpulkan bahwa aspek Mind lebih berpengaruh daripada aspek Tactics untuk tingkat depresi. 12. Pada kombinasi Energy dan Nature Aspect, didapatkan hasil melalui uji faktor resiko bahwa tipe Observant Thinking mempunyai faktor resiko depresi paling tinggi diantara kombinasi yang lain. Dan juga tidak dapat disimpulkan manakah yang lebih berpengaruh antara aspek Energy dan aspek Nature. 13. Pada kombinasi Energy dan Tactics Aspect, didapatkan hasil melalui uji faktor resiko bahwa tipe Intuitive Prospecting mempunyai faktor resiko depresi paling tinggi diantara kombinasi yang lain. Dan juga dapat disimpulkan bahwa aspek Tactics lebih berpengaruh daripada aspek Energy untuk tingkat depresi. 14. Pada kombinasi Nature dan Tactics Aspect, didapatkan hasil melalui uji faktor resiko bahwa tipe Feeling Prospecting mempunyai faktor resiko depresi paling tinggi diantara kombinasi yang lain. Dan juga dapat disimpulkan bahwa aspek Tactics lebih berpengaruh daripada aspek Nature untuk tingkat depresi.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK FK PD 124/18 Ram t | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Drepression, student | |||||||||
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) > R735-854 Medical education. Medical schools. Research | |||||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Dewi Puspita | |||||||||
Date Deposited: | 28 Dec 2018 11:02 | |||||||||
Last Modified: | 15 Jan 2019 08:12 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/77368 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |