WAKTU DELAY EFEKTIF PEMBERIAN TEH HITAM SEBAGAI NEGATIVE ORAL CONTRAST PADA PEMERIKSAAN MAGNETIC RESONANCE CHOLANGIOPANCREATOGRAPHY

DWI ARINI, 151610383085 (2018) WAKTU DELAY EFEKTIF PEMBERIAN TEH HITAM SEBAGAI NEGATIVE ORAL CONTRAST PADA PEMERIKSAAN MAGNETIC RESONANCE CHOLANGIOPANCREATOGRAPHY. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

[img] Text (Abstrak)
FV.RD. 09-18 Ari w Abstrak.pdf

Download (33kB)
[img] Text (Fulltext)
FV.RD. 09-18 Ari w.pdf
Restricted to Registered users only until 2 January 2022.

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Pemeriksaan Magnetic Resonance Cholangiopancreatography merupakan pemeriksaan untuk melihat struktur anatomis maupun kelainan patologis pada sistem pancreatobiliary. Pemeriksaan MRCP membutuhkan media kontras guna mengurangi intensitas sinyal dari saluran pencernaan bagian atas terutama usus serta menghasilkan citra yang lebih baik. Negative oral contrast yang digunakan dalam penelitian ini adalah teh hitam, karena memiliki beberapa kelebihan yaitu mudah didapat, biaya yang terjangkau, tanpa meninggalkan efek ke tubuh pasien, dan dapat menekan sinyal pada gastrointestinal tract, serta mencegah peninggalan patologi yang relevan terutama disaluran CBD dan pancreas (Frisch et al, 2017). Pada 2016, Hapsari melaporkan teh hitam lebih efektif memvisualisasikan gambaran pancreatobiliary tree lebih baik dibanding negative oral contrast lainnya. Sehingga waktu pemberian teh hitam perlu ditentukan untuk mengetahui waktu paling efektif teh hitam terdistribusi kedalam duodenum sehingga dapat menekan intensitas sinyal duodenum pada T2. Sebanyak 9 sampel didapatkan pada penelitian ini yaitu, 4 orang berjenis kelamin laki-laki dan 5 orang berjenis kelamin perempuan dengan BMI antara 19-25. Subjek dilakukan pemeriksaan dengan sequence 3D MRCP pre negative oral contrast, 5, 10 dan 15 menit setelah diberikan teh hitam sebagai negative oral contrast. Pemberian ROI di daerah gallbladder dan duodenum akan menunjukkan nilai CNR pada masing-masing organ tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai rata-rata CNR tertinggi (1502,089) pada gallbladder yaitu sebelum diberikan teh hitam. Sedangkan untuk nilai CNR pada duodenum mengalami penurunan tertinggi (405,9044) pada menit ke-10 setelah pemberian teh hitam. Hal tersebut dikarenakan cairan yang diberikan secara oral membutuhkan waktu 10 menit untuk sampai ke duodenum. Serta tingkat konsentrasi Mn (mangan) meningkat pada duodenum saat 10 menit setelah pemberian zat yang mengandung Mn tersebut.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKA KK FV.RD. 09-18 Ari w
Uncontrolled Keywords: MRCP, teh hitam, negative oral contrast, waktu delay, sistem pancreatobilliary.
Subjects: R Medicine > RC Internal medicine > RC71-78.7 Examination. Diagnosis Including radiography
Divisions: 15. Fakultas Vokasi > Departemen Kesehatan > D4 Alih Jenjang Radiologi
Creators:
CreatorsNIM
DWI ARINI, 151610383085UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorRisalatul Latifah, S.Si., M.Si,UNSPECIFIED
Thesis advisorMuhaimin, S.Tr.KesUNSPECIFIED
Depositing User: Tatik Poedjijarti
Date Deposited: 02 Jan 2019 02:39
Last Modified: 02 Jan 2019 02:39
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/77436
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item