Muchlas Rabbani, NIM011511133024 (2018) Korelasi Antara Anisometropia dan Penglihatan Binokular Secara Kualitatif dengan Metode WFDT (Worth Four Dot Test) Pada Mahasiswa S1 Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Angkatan 2015. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Text (ABSTRAK)
FK PD 172 Rab k abstrak.pdf Download (33kB) |
|
Text (FULLTEXT)
FK PD 172 Rab k.pdf Restricted to Registered users only until January 2022. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Penglihatan binokular merupakan penglihatan dengan dua mata. Hal ini membutuhkan suatu koordinasi kompleks antara proses sensoris dan motoris sehingga gambar yang tidak menyatu dan tidak sama yang timbul di setiap mata dapat terlihat sebagai satu gambar dengan proses fusi. Dengan demikian penglihatan binokuler menunjukkan fusi dari kedua mata untuk menghasilkan satu persepsi. Persepsi tunggal ini disebut sebagai fusi binokular. Terdapat berbagai macam pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengukur fusi, salah satunya adalah dengan pemeriksaan fusi WFDT yang menggunakan kacamata filter merah-hijau. Pada penelitian ini, peneliti melakukan pemeriksaan penglihatan binokular terutama penglihatan fusi, serta melakukan pemeriksaan penunjang berupa visus dan aligment mata pada mahasiswa FK Unair angkatan 2015 di IRJ Mata RSUD Dr. Soetomo agar hasil pemeriksaan WFDT tidak bias. Pada pemeriksaan dan pengoreksian visus seringkali didapatkan kelainan refraksi. Kelainan refraksi tersebut dapat berbeda antara kanan dan kiri, perbedaan tersebut dinamakan anisometropia. Anisometropia dapat menyebabkan berbagai gangguan fungsi penglihatan seperti supresi, gangguan penglihatan binokular, ambliopia, dan bisa berkembang menjadi mikrostrabismus atau makrostrabismus. Jenis penelitian ini merupakan observasional analitik yaitu dengan melakukan observasi dan mencatat hasil pemeriksaan untuk mengetahui gambaran penglihatan binokular terutama fusi, visus, dan alignment pada mahasiswa FK Unair angkatan 2015. Selanjutnya menganalisa hubungan antara anisometropia dan hasil penglihatan binokular. Dari total 159 sampel, didapatkan 156 mahasiswa (98.11%) mahasiswa memiliki penglihatan binokular baik berupa fusi dan 3 (1.89%) mahasiswa dengan kelainan penglihatan binokular berupa supresi. Hasil alignment seluruh subjek penelitian adalah 0 derajat yang berarti tidak ada deviasi. Hasil visus menunjukkan tidak normal pada uncorrection visual acuity dan mencapai nilai normal pada best correctional visual acuity. Hasil refraksi visus mencapai nilai normal sebanyak 98 mahasiswa (61.64%). Dan didapatkan anisometropia sebanyak 61 mahasiswa (38.36%). Dan berdasarkan pengujian tersebut didapatkan hubungan dengan koefisien asosiasi ETA sebesar 0.639 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara anisometropia dan WFDT. Dari hasil yang didapat, kami menyimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa kedokteran Universitas Airlangga angkatan 2015 memiliki penglihatan fusi baik dan terdapat hubungan antara anisometropia dan penglihatan binokular.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK FK. PD. 172/18 Rab k | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | binocular vision, fusion, vision, eye alignment, worth four dot test, anisometropia | |||||||||
Subjects: | R Medicine R Medicine > RE Ophthalmology |
|||||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Ika Rudianto | |||||||||
Date Deposited: | 16 Jan 2019 00:48 | |||||||||
Last Modified: | 16 Jan 2019 00:48 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/78163 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |