TEKNIK PEMERIKSAAN BAKTERI Vibrio parahaemolyticus PADA LOBSTER (Panulirus sp.) DI BALAI KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN KELAS II MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT

NIKITA SURYANI, 141511133107 (2018) TEKNIK PEMERIKSAAN BAKTERI Vibrio parahaemolyticus PADA LOBSTER (Panulirus sp.) DI BALAI KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN KELAS II MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT. FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN, UNIVERSITAS AIRLANGGA. (Unpublished)

[img] Text (Abstrak)
abstrak.pdf

Download (377kB)
[img] Text (Fulltext)
246 18 Sur t.pdf
Restricted to Registered users only until 21 January 2022.

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Lobster atau udang karang merupakan salah satu komoditas ekspor penting dari sector perikanan. Dalam proses pengiriman untuk ekspor maupun impor lobster harus terlebih dahulu dilakukan proses karantina. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri merupakan yang paling banyak diuji. Untuk sampel lobster, bakteri yang diperiksa adalah Vibrio parahaemolyticus. Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas II Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tanggal 18 Desember 2017 – 18 Januari 2018. Metode kerja yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah metode deskriptif dengan pengambilan data meliputi data primer dan data sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan cara partisipasi aktif, observasi, wawancara dan studi pustaka. Pemeriksaan bakteri pada lobster di Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas II Mataram dimulai dengan pembiusan. Pembiusan lobster dilakukan menggunakan cengkeh dan kemudian dilanjutkan dengan nekropsi. Nekropsi dilakukan secara aseptis untuk mengambil organ target, yaitu hepatopankreas. Di laboratorium bakteriologi, dilakukan proses isolasi menggunakan media TCBS dengan metode streak kuadran. Hasil isolasi kemudian diinkubasi selama 24 jam. Pemeriksaan bakteri dilanjutkan dengan pemurnian bakteri koloni tunggal yang berwarna hijau menggunakan media TSA miring atau TSIA dan diinkubasi selama 24 jam. Setelah proses pemurnian selesai, pemeriksaan dilanjutkan dengan uji biokimia dan konfirmasi. Identifikasi bakteri Vibrio parahaemolyticus dilakukan dengan membandingkan dengan referensi SNI 01-2332.5-2006 dan Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology Ninth Edition oleh Holt, 1994. Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan didapatkan 1 hasil positif pada lobster Panulirus versicolor dengan kemiripan 88%.

Item Type: Other
Additional Information: KKC KK PKL. PK. BP. 246/18 Sur t
Uncontrolled Keywords: Bacteria Vibrio parahaeolyticus Lobster, Panulirus sp., Fish Quarantine, Quality Control, Mataram
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling > SH328-329 Fishery management. Fishery policy
Divisions: 14. Fakultas Perikanan dan Kelautan > Budidaya Perairan
Creators:
CreatorsNIM
NIKITA SURYANI, 141511133107UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSri Subekti, Prof. Dr. Hj. drh., DEA,UNSPECIFIED
Depositing User: Dewi Puspita
Date Deposited: 21 Jan 2019 04:41
Last Modified: 22 Jan 2019 04:47
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/79260
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item