ALIFIA CANDRA PURIASTUTI, NIM0116114653001 (2018) PENGARUH STRES KRONIS TERHADAP EKSPRESI GROWTH DIFFERENTIATION FACTOR – 9 (GDF-9) DAN TEBAL LAPISAN SEL GRANULOSA FOLIKEL ANTRAL PADA Rattus norvegicus. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

	Text (abstrak) TKR.13-18 Pur p abstrak.pdf Download (64kB)
	Text (fulltext) TKR.13-18 Pur p.pdf Restricted to Registered users only until 22 January 2022. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Latar belakang :Kondisi stres kronis dapat mempengaruhi folikulogenesis akibatnya menganggu komunikasi antara oosit, sel granulosa dan sel teka. Komunikasi ini bertujuan sebagai pemberi nutrisi dan sinyal pengatur, salah satunya Growth Deferentiation Factors – 9 (GDF-9). GDF-9 berperan dalam proses ekspansi, musifikasi kumulus dan mencegah apoptosis sel granulosa. Tebal lapisan sel granulosa terutama pada fase folikel antral dapat digunakan sebagai marker homeostasis sel dalam mempertahankan keberlangsungan folikulogenesis. Tujuan : Membuktikan stres kronis dengan metode Chronic Unpredictable Mild Stress (CUMS) dapat menurunkan ekspresi GDF-9 dan tebal lapisan sel granulosa folikel antral pada Rattus novergicus. Metode :Unit sampel dibagi menjadi dua kelompok yakni kelompok kontrol tanpa stres dan kelompok perlakuan dengan CUMS 21 hari. Setelah 24 jam dari perlakuan terakhir, tikus dikorbankan dan dibuat preparat ovarium dengan pewarnaan hematoxilin eosin. Pengukuran tebal lapisan sel granulosa folikel antral secara histologi. Pengukuran GDF- 9 secara imunohistokimia yang dkonversi dengan Indeks Remmele Scale Hasil :Uji statistik menunjukan bahwa terdapat penurunan ekspresi GDF-9 (p = 0.024) dan tebal lapisan sel granulosa < ), pada kelompok perlakuan (3.38 ± 0.92; 62.99 ± 11.45) dibanding kelompok kontrol (6.63 ± 1.41; 76.49 ± 9.74). Kesimpulan :stres kronis terbukti dapat menurunkan tebal lapisan sel granulosa folikel antraldan ekspresi GDF-9 yang merupakan faktor penting dalam folikulogenesis.

Actions (login required)

View Item