TRIAS BUDI WISNU HARTONO, 101611123004 (2019) PERBEDAAN RESPON FISIOLOGIS TANDA VITAL DAN STATUS HIDRASI PEKERJA HOME INDUSTRY TAHU KEDUNG TARUKAN, SURABAYA SEBELUM DAN SESUDAH BEKERJA DI LINGKUNGAN PANAS. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

	Text (abstrak) abstrak.pdf Download (40kB)
	Text (full text) full text.pdf Restricted to Registered users only until 6 March 2022. Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar tenaga kerja. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi kondisi pekerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaaan yang dibebankan. Dalam lingkungan kerja panas, tenaga kerja mendapatkan beban tambahan berupa tekanan panas. Tekanan panas dapat mempengaruhi salah satu fungsi tubuh manusia, seperti: kehilangan cairan tubuh, tekanan darah, kecepatan denyut jantung ataupun nadi, ketahanan fisik, dan daya konsentrasi. Suhu lingkungan kerja yang meningkat maupun menurun dapat mempengaruhi penurunan maupun peningkatan tekanan darah pada pekerja. Home Industry Tahu Kedung Tarukan adalah salah satu industri rumahan dimana proses produksinya menimbulkan panas radiasi di tempat kerja dan hampir seluruh kegiatan dilakukan pada lokasi yang sama, tenaga kerja terpapar panas selama bekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis Perbedaan Respon Fisiologis Tanda Vital dan Status Hidrasi Pekerja Home Industry Tahu Kedung Tarukan, Surabaya sebelum dan sesudah bekerja di lingkungan panas. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian observasional ini menggunakan pendekatan cross-sectional. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistik Paired t-test. Populasi dalam penelitian ini adalah total populasi, yaitu seluruh tenaga kerja yakni 14 tenaga kerja. Pengumpulan data meliputi iklim kerja (ISBB), karakteristik responden, IMT, konsumsi cairan, tanda vital dan status hidrasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik Paired t-test. Hasil pengukuran iklim kerja panas di area kerja Home Industry Tahu Kedung Tarukan Surabaya menunjukkan bahwa nilai rerata Indek Suhu Basah dan Bola (ISBB) adalah 30,52oC, dimana beban kerja dalam kategori sedang dan pengaturan waktu kerja setiap jamnnya adalah 43 menit kerja (50-75%). Tekanan darah ratarata sebelum 126,43/77,86 mmHg dan sesudah bekerja 135/84,64 mmHg. Tekanan darah sistolik memiliki nilai p= 0,045 menunjukkan ada perbedaan, sedangkan tekanan darah diastolik (p= 0,069) tidak ada perbedaan yang signifikan. Terdapat perbedaan juga pada hasil pengukuran denyut nadi sebelum 73,57x/menit dan sesudah bekerja 85,29x/menit (p= 0,039), suhu tubuh sebelum 35,92oC dan sesudah bekerja 36,23oC (p= 0,006), laju pernapasan sebelum 20,57 x/menit dan sesudah bekerja 23,36 x/menit (p= 0,014) dan status hidrasi (p= 0,174) sebelum skala hidrasi 3,64 dan sesudah bekerja skala hidrasi 4,36. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kondisi fisiologis tanda vital dan status hidrasi pada pekerja di Home Industry Tahu Kedung Tarukan sebelum dan sesudah bekerja terdapat perbedaan yang bermakna, terkecuali tekanan darah diastolik. Sebaiknya perlu dilaksanakan sosialisasi mengenai potensi bahaya bekerja pada lingkungan panas, peningkatan konsumsi cairan dan penyediaan air minum bagi tenaga kerja, pengaturan waktu istirahat dan penyediaan alat pelindung diri yang sesuai.

Actions (login required)

View Item