PENGARUH PEMBERIAN MAGNESIUM SULFAT DOSIS TUNGGAL DAN RUMATAN TERHADAP JUMLAH SEL NEURON DAN GLIA DI CEREBRUM DAN CEREBELLUM RATTUS NORVEGICUS BARU LAHIR MODEL PRETERM

Nugraeni Novicia Masiku, NIM0111328086308 (2019) PENGARUH PEMBERIAN MAGNESIUM SULFAT DOSIS TUNGGAL DAN RUMATAN TERHADAP JUMLAH SEL NEURON DAN GLIA DI CEREBRUM DAN CEREBELLUM RATTUS NORVEGICUS BARU LAHIR MODEL PRETERM. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

[img] Text (Abstrak)
TKKli. 29-19 Mas p Abstrak.pdf

Download (135kB)
[img] Text (Fulltext)
TKKli. 29-19 Mas p.pdf
Restricted to Registered users only until 26 April 2022.

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Persalinan prematur merupakan masalah yang belum terselesaikan sejak dulu. Meskipun bayi preterm mampu bertahan hidup, terdapat konsekuensi dari gejala sisa. gangguan perkembangan neurologis menjadi perhatian khusus. Magnesium sulfat telah terbukti mengurangi morbiditas neuroogis pada bayi preterm walaupun mekanisme kerjanya belum diketahui secara pasti. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai pengaruh pemberian MgSO4 terhadap jumlah glia, dan neuron di cerebrum dan cerebellum anak Rattus norvegicus model preterm yang diterminasi pada usia kebuntingan 16 dan 18 hari. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan desain randomized posttest only control group. Sampel yang digunakan adalah anak Rattus norvegicus model preterm yang diterminasi pada usia kebuntingan 16 dan 18 hari dengan pemberian MgSO4 dosis tunggal atau dosis rumatan 4 jam sebelum dilakukan terminasi. Setelahnya diambil masing-masing 3 anak Rattus norvegicus lalu dilakukan dekapitasi dan kemudian dilakukan pengitungan jumlah glia (astrosit, oligodendrosit dan mikroglia), dan sel neuron pada cerebrum dan cerebellum. Didapatkan jumlah neuron cerebrum yang lebih tinggi pada kelompok yang diberikan MgSO4 dosis rumatan hari ke 16 dibandingkan dengan kelompok kontrol (7,57 + 0,97 vs 9,57 + 0,48, p <0,05). Namun tidak ditemukan perbedaan jumlah neuron cerebellum (4,71+0,48 vs 4,71+0,95), astrosit (2,42+0,53 vs 2,71+0,95), mikroglia (2,28+0,75 vs 3,28+0,95) dan oligodendrosit (5,14+1,67 vs 5,14+2,11) dibandingkan kelompok kontrol. Sedangkan pada kelompok terminasi hari ke 18, tidak ditemukan perbedaan pada jumlah glia, dan neuron baik pada perlakuan dosis tunggal maupun rumatan dibandingkan kelompok kontrol. Kesimpulan pada penelitian ini adalah jumlah neuron cerebrum Rattus norvegicus lebih tinggi pada yang diberikan MgSO4 dosis rumatan dan diterminasi H-16.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKA KK TKKli. 29-19 Mas p
Uncontrolled Keywords: prematuritas, magnesium sulfat, neuron, glia
Subjects: R Medicine > RG Gynecology and obstetrics > RG1-991 Gynecology and obstetrics
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran
Creators:
CreatorsNIM
Nugraeni Novicia Masiku, NIM0111328086308NIM0111328086308
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorHermanto Tri Joewono, Dr., dr., SpOG(K),UNSPECIFIED
Thesis advisorWidjiati, Dr., drh., M.Si,UNSPECIFIED
Depositing User: Tatik Poedjijarti
Date Deposited: 26 Apr 2019 04:42
Last Modified: 26 Apr 2019 04:42
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/82049
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item