PERBEDAAN PERFORMA FUNGSIONAL ATLET SEPAK BOLA LAKI-LAKI DENGAN RIWAYAT ANKLE SPRAIN PRA DAN PASCA PEMBERIAN NEUROMUSCULAR TRAINING PROGRAM

DOMINGGUS RUKU YUDIT PRAMONO, NIM011614553019 (2019) PERBEDAAN PERFORMA FUNGSIONAL ATLET SEPAK BOLA LAKI-LAKI DENGAN RIWAYAT ANKLE SPRAIN PRA DAN PASCA PEMBERIAN NEUROMUSCULAR TRAINING PROGRAM. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

[img] Text (Abstrak)
TKO. 07-19 Pra p Abstrak.pdf

Download (109kB)
[img] Text (Fulltext)
TKO. 07-19 Pra p.pdf
Restricted to Registered users only until 19 June 2022.

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Pendahuluan : Ankle sprain merupakan cedera yang sering dialami oleh pesepakbola. Saat terjadi cedera ankle sprain atlet mengalami penurunan kemampuan fungsional dan penurunan instabilitas sendi ankle. Salah satu tindakan yang digunakan untuk menurunkan resiko cedera serta meningkatkan performa atlet adalah dengan memberikan Neuromuscular Training Program (NMT). Tujuan : membuktikan pengaruh pemberian Neuromuscular Training Program terhadap performa fungsional atlet sepakbola dengan riwayat Ankle Sprain dengan pengukuran Single Leg Hop Test (SLHT) dan Cumberland Ankle and Instability Tools (CAIT). Metode : penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Randomized Pre Test and Post Test Group Design. Responden penelitian ini adalah atlet sepak bola laki-laki yang berjumlah 18 atlet yang memenuhi kriteria inklusi, kemudian dibagi menjadi 2 kelompok secara random, masing – masing kelompok berjumlah 8 responden. Kelompok perlakuan mendapatkan pemberian Neuromuscular Training Program (NMT) selama 20 menit setiap sesinya, selama 1 minggu 3 kali, selama 4 minggu. Sebelum dan sesudah penelitian dilakukan, masing-masing kelompok terlebih dahulu dilakukan pengukuran performa fungsional dengan (SLHT) dan (CAIT). Hasil : penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan peningkatan performa fungsional pasca pemberian Neuromuscular Training Program pada atlet sepak bola laki-laki dengan riwayat ankle sprain dengan rerata SLHT pre dan post pada kelompok perlakuan yaitu 86,66±5, 95,22±2,33 sedangkan pada kelompok kontrol 86±5,43, 88,44±1. Pada kelompok perlakuan menunjukan hasil dari performa fungsional (SLHT) dengan nilai p = 0,000. Nilai p < 0,05 menunjukkan pengaruh yang bermakna. Kemudian pada hasil pengukuran performa fungsional secara subyektif dengan menggunakan Cumberland Ankle and Instability Tools (CAIT) pada kelompok perlakuan menunjukan hasil dari performa fungsional (CAIT) dengan nilai p = 0,005. Kesimpulan : dari hasil penelitian bahwa penelitian bahwa pemberian Neuromuscular Training Program pada atlet sepak bola laki-laki dengan riwayat ankle sprain dapat meningkatkan performa fungsional ankle.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKA KK TKO. 07-19 Pra p
Uncontrolled Keywords: Ankle Sprain, Neuromuscular Training Program, Performa Fungsional
Subjects: R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > Including massage, exercise, occupational therapy, hydrotherapy, phototherapy, radiotherapy, thermotherapy, electrotherapy
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kesehatan Olahraga
Creators:
CreatorsNIM
DOMINGGUS RUKU YUDIT PRAMONO, NIM011614553019NIM011614553019
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorDamayanti Tinduh, Dr., dr., Sp.KFR (K) 2. Harlina Soetjipto, dr.,UNSPECIFIED
Thesis advisorHarlina Soetjipto, dr., MS, AIFOUNSPECIFIED
Depositing User: Tatik Poedjijarti
Date Deposited: 19 Jun 2019 04:35
Last Modified: 19 Jun 2019 04:35
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/83370
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item