MERY CHRISTIANI MATULESSY, 040317870 (2007) TAX PLANNING SERTA KONSEKUENSI PERPAJAKAN ATAS RESTRUKTURISASI PERUSAHAAN : STUDI KASUS ATAS MERGER PT IGAR JAYA Tbk. DAN PT KAGEO. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRACT) gdlhub-gdl-s1-2007-matulessym-4320-a.03_07-k.pdf Download (344kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2007-matulessym-4320-a.03_07.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Restrukturisasi usaha pada saat krisis dapat berperan dalam menciptakan kondisi peningkatan ukuran usaha dan tergabungnya potensi-potensi strategis yang dapat menciptakan sinergi untuk mengangkat posisi kompetitif perusahaan¬perusahaan yang terlibat. Perpajakan mewajibkan agar harta yang dialihkan dalam rangka likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, atau pengambilalihan usaha dinilai berdasarkan harga pasar, kecuali ditetapkan lain oleh Menteri Keuangan. Dapat disimpulkan bahwa ada dua metode yang dapat digunakan dalam rangka restrukturisasi, yaitu metode pembelian (purchase method) dan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest method). Skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, dimana fokus penelitian terletak pada tax planning atas merger serta konsekuensi perpajakan akibat penggunaan nilai buku dalam rangka merger oleh PT Igar Jaya Tbk. dan PT Kageo. Pada bulan Desember 2003 PT Igar Jaya Tbk. dan PT Kageo melakukan merger (upstream merger), dimana PT Igar Jaya Tbk. menjadi surviving company. Penggabungan usaha dilakukan dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest method). Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Igar Jaya Tbk. sebagai acquiring company telah mendapat persetujuan penggunaan nilai buku dalam rangka penggabungan usaha dari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus. Atas penggunaan nilai buku dalam transaksi merger, PT Igar Jaya Tbk. dan PT Kageo menerima konsekuensi perpajakan yang menguntungkan keduaWajib Pajak. Namun, karena PT Kageo tidak melakukan revaluasi aktiva tetap, maka rugi fiskal transferor yang masih dapa. dikompensasi tidak bisa dialihkan kepada acquring. Translation: In crisis, restructuring is able to create an intensif exertion measure condition as well as united strategy potencies which can create sinergy to take up the competition of involved firms. Tax obligates to utilize the market value to all assigned identifiable assets transferred in a liquidation, merger, consolidation, expansion, or takeover, except other established by the Minister of Finance. To conclude there are two methods that can be utilized in restructuring, they are the purchase method and the pooling-of-interest method. This research uses the qualitative approach with study case method, that is focus on the tax planning of merger and the tax consequences cause book value utilization in a merger by PT Igar Jaya Tbk. and PT Kageo. PT lgar Jaya Tbk. and PT Kageo merged (upstream merger) on December 2003, with PT Igar Jaya Tbk. as the surviving company. The upstream merger used pooling-of-interest method. The research indicate that as acquring company, PT Igar Jaya Tbk. already got the book value utilization agreement in that merger from the President Office Jurisdiction of Tax General Director-Particular Jakarta. For the book value utilization in upstream merger transaction, PT Igar Jaya Tbk. and PT Kageo accept the tax consequences to benefit both Tax Payer. But, because PT Kageo does not revaluate the fixed assets, therefore there is no help for the transferor's fiscal compensations takeover by the acquiring company.

Actions (login required)

View Item