TEKNIK PEMBENIHAN IKAN KOI (Cyprinus carpio) DI BALAI BENIH IKAN (BBI) RAMBIGUNDAM, KABUPATEN JEMBER, PROPINSI JAWA TIMUR

RAHADINI CAHYA PRAWITA, 141511133169 (2018) TEKNIK PEMBENIHAN IKAN KOI (Cyprinus carpio) DI BALAI BENIH IKAN (BBI) RAMBIGUNDAM, KABUPATEN JEMBER, PROPINSI JAWA TIMUR. Fakultas Perikanan dan Kelautan: Budidaya Perairan, Universitas Airlangga Surabaya. (Unpublished)

[img] Text (Abstrak)
PKL PK BP 64-19 Pra t Abstrak.pdf

Download (123kB)
[img] Text (Daftar Isi)
PKL PK BP 64-19 Pra t Daftar Isi.pdf

Download (131kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
PKL PK BP 64-19 Pra t Daftar Pustaka.pdf

Download (133kB)
[img] Text (Fulltext)
PKL PK BP 64-19 Pra t.pdf
Restricted to Registered users only until 28 June 2022.

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Ikan Koi (Cyprinus carpio) merupakan salah satu komoditas ikan hias yang populer di dunia dan menjadi unggulan yang berkembang pesat, sehingga ikan ini banyak dibudidayakan. Tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapang untuk mengetahui teknik pembenihan ikan koi (Cyprinus carpio dari suatu usaha pembenihan ikan koi. Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Balai Benih Ikan (BBI) Rambigundam Jember, dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2017- 18 Januari 2018. Metode kerja yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pengambilan data primer dan data sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara, parsitipasi aktif dan observasi. Teknik pemijahan ikan koi dimulai dengan persiapan kolam pemijahan induk, penebaran substrat enceng gondok dan penebaran induk yang telah matang gonad. Induk ikan koi yang digunakan sebanyak 12 ekor induk betina dan 6 ekor induk jantan dengan berat induk betina dan jantan rata-rata 2,5-3 kg. Induk ikan koi memijah sekitar pukul 00.00-01.00 WIB dan menempelkan telurnya pada substrat enceng gondok. Telur yang telah dibuahi tidak dipanen dan dan dipindahkan ke kolam lain, hanya dilakukan perhitungan untuk memperkirakan jumlah larva yang akan menetas. Perhitungan tersebut menghasilkan data Fekunditas ±70.000 butir telur dan Hacthing rate (HR) sebesar 90 %, artinya dari ±70.000 butir telur yang telah dibuahi hanya 90% saja yang akan menetes menjadi larva atau sebanyak ±63.000 ekor larva ikan koi pada setiap kolam. Larva yang telah menetas tidak diberi makan dan akan diberi makan berupa cacing sutera setelah larva berusia 5 hari, kontrol kualitas air dilakukan untuk mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang benih ikan koi. Pemeliharaan dilakukan selama 25 hari atau hingga benih mencapai panjang rata-rata 3 cm sebelum siap dipanen dan dipasarkan.

Item Type: Other
Additional Information: KKC KK PKL PK BP 64-19 Pra t
Uncontrolled Keywords: Teknik Pembenihan, Ikan Koi (Cyprinus carpio)
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling > SH1-691 Aquaculture. Fisheries. Angling > SH201-399 Fisheries > SH334.5-334.7 Fishery technology
Divisions: 14. Fakultas Perikanan dan Kelautan > Budidaya Perairan
Creators:
CreatorsNIM
RAHADINI CAHYA PRAWITA, 141511133169UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorWoro Hastuti Satyantini, Dr., Ir.,M.SiUNSPECIFIED
Depositing User: Tatik Poedjijarti
Date Deposited: 28 Jun 2019 02:03
Last Modified: 28 Jun 2019 02:03
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/84289
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item