ULAMA PEREMPUAN MADURA: Otoritas dan Relasi Gender Perspektif Feminis Muslim Indonesia

HASANATUL JANNAH, 071417047315 (2019) ULAMA PEREMPUAN MADURA: Otoritas dan Relasi Gender Perspektif Feminis Muslim Indonesia. Disertasi thesis, Universitas Airlangga.

[img] Text (Abstrak)
Dis.S. 04-19 Jan u Abstrak.pdf

Download (172kB)
[img] Text (Daftar Isi)
Dis.S.04-19 Jan u Daftar Isi.pdf

Download (177kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Dis.S.04-19 Jan u Daftar Pustaka.pdf

Download (165kB)
[img] Text (Fulltext)
Dis.S.04-19 Jan u.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Studi ini mengkaji dan memahami Nyai Madura sebagai representasi Ulama perempuan yang memiliki otoritas dalam keagamaan, sosial dan budaya. Sebagai representasi Ulama perempuan, nyai berada dalam lapisan sosial strategis dengan kharisma yang berpengaruh ditengah masyarakatnya. Perwujudan keulamaan mereka dapat ditampilkan dalam tanda-tanda ketaqwaannya dalam menjalankan agama, konsistensi dalam mengamalkan ilmunya, menjadi suri tauladan dan memiliki kemampuan mentransformasi pengetahuan di tengah-tengah masyarakatnya. Perspektif feminis muslim digunakan untuk membaca bagaimana otoritas ulama perempuan Madura merepresentasikan muatan semangat feminisme dalam Islam, dengan menganalisis pemikiran feminis muslim Indonesia yang berijtihad berlandaskan pada kesetaraan relasi gender Penelitian ini di lakukan di Madura, yang terdiri dari empat Kabupaten, yakni: Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan. Masyarakat Madura menempatkan ulama sebagai tokoh sentral dalam segala lini kehidupan. Ulama perempuan Madura merupakan elit agama kedudukannya sangat dihormati sebagai figur yang memiliki banyak peran dalam pembentukan masyarakatnya. Studi ini menemukan bahwa ulama perempuan Madura menjadi pemegang otoritas, otoritasnya melekat dan bekerja dalam tiga hal, yakni dalam ke-alim-annya (achievement), karena keturunan/geneologis (ascribed), dan akibat pangaro /kekuatan mempengaruhi. Otoritas ulama perempuan madura dikuatkan oleh relasi gendernya yang terkonstruksi dalam kesetaraan kompromis dengan tidak menjatuhkan marwah kiai, kebebasan dalam bingkai syari’ah, dan kemampuan menggunakan peluang dalam dominasi patriarki. Studi ini juga menemukan bahwa ulama perempuan Madura merupakan feminis muslim Indonesia, karena menjadi aktor yang mampu mentransformasikan nilai-nilai feminisme Islam sebagaimana muatan spirit para feminis muslim Indonesia dalam memperjuangkan keadilan gender

Item Type: Thesis (Disertasi)
Additional Information: KKB KK-2 Dis.S.04-19 Jan u
Uncontrolled Keywords: Ulama Perempuan Madura, otoritas, relasi gender, feminis muslim Indonesia.
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu ilmu Sosial
Creators:
CreatorsNIM
HASANATUL JANNAH, 071417047315UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorRachmah Ida, Prof., Dra, M. Com., Ph. DUNSPECIFIED
Thesis advisorDiah Ariani Arimbi, S.S., M.A., Ph. DUNSPECIFIED
Depositing User: Tatik Poedjijarti
Date Deposited: 03 Jul 2019 03:05
Last Modified: 12 Dec 2019 02:59
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/84473
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item